Katakan kamu datang ke sebuah restoran. Pelayan restoran itu lalu menyediakan tempat duduk untukmu. Menunggu sejenak, pelayan itu kembali dengan buku menu. Sesaat setelah membuka buku menu, kamu mendapati menunya terlihat seperti ini:
Sumber: Kulture Konnect
Apa kesan pertama yang kamu dapat? Mungkin kamu akan sedikit kaget dan bingung harus mulai dari mana membacanya. Kamu juga mungkin akan merasa sedikit pusing karena terlalu banyak tulisan dan pilihan menu yang ada.
Oleh karena ini, kamu butuh mendesain menu dengan menggunakan konsep white space.
White space, atau yang biasa disebut sebagai negative space, adalah ruang kosong yang berada di antara tulisan dan gambar di dalam suatu halaman. White space nggak selalu berwarna putih, melainkan juga dapat dibuat dengan warna lain.
Keberadaan white space akan sangat membantu pelanggan untuk membaca menu. Kalau kamu membuat white space seperti desain menu di atas, pelanggan kamu akan kesulitan untuk membacanya karena terlalu banyak tulisan dan pilihan menu.
White space yang cukup dalam desain sebuah menu akan memudahkan pelanggan lebih mudah membaca menu.
Lebih dari itu, pelanggan akan lebih mudah memahami informasi yang tersedia tanpa harus kewalahan membaca begitu banyak tulisan dan informasi.
Di samping membaiknya readability suatu menu, white space akan meningkatkan menu dari segi estetika. Menu bisa dilihat dengan nyaman dan mampu mengesankan nuansa yang sederhana dan minimalis.
Kadangkala ada saja godaan untuk memasukkan berbagai bentuk informasi di menu, seperti elemen desain yang cantik, gambar menu yang estetik, sampai deskripsi yang menarik.
Semua hal itu nggak ada salahnya untuk digunakan - Asalkan digunakan secara wajar dan nggak memenuhi menu. Kamu harus ingat kalau pelanggan akan dengan mudah kewalahan membaca menu kalau terlalu banyak elemen yang ada di menu tersebut.
Kalau kamu ingin menjelaskan atau menggambarkan sebuah menu, gunakan kata-kata sesedikit mungkin. Pilih diksi yang paling menggambarkan menu tersebut.
Alternatif lainnya adalah dengan menyebutkan bahan baku kunci atau utama dari menu tersebut sehingga pelanggan bisa membayangkan atau mengekspektasikan menu seperti apa yang akan mereka dapat.
Tipografi juga sangat menentukan kualitas desain menu restoran. Tipografi meliputi jenis sampai ukuran font tulisan.
Agar kamu bisa menyediakan white space yang cukup, gunakan font tulisan yang nggak terlalu besar. Jangan sampai gunakan font yang terlalu kecil juga agar pelanggan masih bisa membaca menu tersebut.
Selain itu, jenis font juga perlu kamu perhatikan agar pelanggan nggak pusing membacanya.
Sudah saatnya kamu mempelajari white space lebih dalam. Dengan menu yang dirancang dengan memikirkan white space, kamu bukan hanya memberikan kemudahan untuk pelanggan dalam membaca menu kamu, tetapi juga memengaruhi persepsi pelanggan soal restoran kamu.