Industri kuliner dan restoran menyimpan satu masalah pelik yang menimpa sebagian besar pekerjanya: Jam kerja yang panjang.
Hal ini belum lagi diperparah dengan momen rush hour yang mengharuskan mereka bekerja dengan intensitas tinggi. Bila terus-menerus begini, mereka bisa mengalami stres, depresi, sampai burnout saat bekerja.
Untuk mengatasi masalah yang bisa dibilang masalah abadi ini, lahirlah satu sistem penjadwalan yang disebut split shift.
Apa itu sistem split shift dan bagaimana pembagian shift bisa membantu para pegawaimu bekerja lebih maksimal tanpa harus tertekan dengan durasi yang panjang?
Split shift adalah sistem pembagian shift kerja di restoran yang di mana hari kerja atau operasional di restoran dibagi atau dipisah menjadi dua bagian dengan waktu non-paid atau non-working. Biasanya, waktu non-paid atau non-working ini memiliki durasi lebih dari satu jam.
Mari kita lihat ilustrasi sederhana: Restoranmu punya jam operasional mulai pukul 10 pagi sampai 8 malam, yang mana durasi kerjan secara total untuk pegawaimu adalah 10 jam kerja.
Namun, 10 jam kerja ini adalah durasi yang begitu panjang untuk pegawaimu bekerja dan biasanya ada waktu-waktu tertentu di mana restoranmu sepi pelanggan, misalnya setelah makan siang.
Oleh karenanya, kamu bisa memutuskan untuk membagi shift kerja pegawaimu dengan split shift, di mana mereka akan bekerja dari pukul 10 pagi sampai 2 siang untuk melayani jam makan siang, lalu mulai bekerja lagi pukul 4 sampai 8 malam untuk melayani jam makan malam.
Meski terdengar cukup nyeleneh, menariknya split shift bisa memiliki beberapa keuntungan buat pegawaimu.
Bekerja dalam durasi yang panjang dan tiada henti membuat kebanyakan pegawai harus mengorbankan waktu luangnya untuk kegiatan-kegiatan personal seperti mengurus anak, berinteraksi dengan keluarga, sampai berlibur.
Kehadiran split shift sangat cocok untuk menjawab masalah ini. Waktu break yang panjang bisa pegawaimu manfaatkan untuk menjemput anak (Terlebih lagi jika waktu break berdekatan dengan waktu menjemput anak), nongkrong sejenak, sampai berinteraksi dengan keluarga.
Mengharuskan pegawaimu bekerja non-stop selama 9, 10, atau 12 jam adalah sebuah bencana. Fokus mereka bisa menurun, mudah terserang burnout dan stres, sampai produktivitas yang menurun.
Split shift mengurangi kemungkinan berbagai hal tersebut terjadi. Karena ada waktu senggang lebih dari 1 jam (Biasanya 2 - 3 jam), para pegawaimu bisa memanfaatkannya untuk beristirahat dan memberikan kesempatan buat mereka untuk rehat sejenak.
Keberadaan waktu kosong atau non-paid hours dalam sistem split shift berarti durasi kerja total yang lebih singkat setiap harinya untuk para pegawaimu. Ini juga berarti kamu bisa menghemat biaya gaji yang kamu keluarkan untuk mereka.
Split shift memungkinkan proses operasional di tiap shift berjalan lebih maksimal dan produktif. Hal ini dikarenakan kamu sudah menentukan kapan saja jadwal shift yang tepat untuk para pegawaimu.
Misalnya, kamu tahu bahwa jam-jam sibuk di restoranmu adalah jam 11 - 2 siang dan jam 5 sore - 8 malam. Untuk itu, seperti skema yang dibahas di atas, kamu bisa membagi shift menjadi pukul 10 pagi sampai 2 siang untuk jam makan siang dan 4 sore sampai 8 malam.
Efeknya, para pegawaimu bisa fokus cover jam-jam sibuk di mana pelanggan sedang ramai-ramainya.
Bila dibandingkan dengan sistem shift biasa, para pegawaimu mungkin nggak akan bekerja dengan maksimal karena ada saja momen di mana restoranmu sedang sepi pelanggan sehingga mereka jadi nggak bekerja namun tetap harus kamu bayarkan upahnya.
Nggak semua pegawai akan membutuhkan split shift karena setiap orang tentunya memiliki kepentingan dan kesibukan yang bervariasi.
Kamu juga perlu ingat bahwa nggak semua pegawaimu juga bekerja secara full time, melainkan ada juga yang part time dengan durasi kerja lebih singkat.
Oleh karenanya, baiknya kamu berdiskusi terlebih dahulu dengan para pegawai kamu terkait dengan kesibukan yang mereka miliki dan sistem split shift yang akan kamu terapkan.
Sebagai pemilik restoran, kamu harus bisa memahami kapan secara rutin restoran kamu ramai.
Kalau restoranmu ramai saat makan siang dan menjelang makan malam, kamu mungkin bisa mempertimbangkan untuk lakukan split shift dengan mempertimbangkan durasi dan kapan waktu terbaik untuk penerapan split shift.
Selain itu, kamu juga mesti membuat catatan waktu setelah split shift mulai diterapkan. Catatan waktu ini meliputi waktu split shift mulai dan selesai, durasi kerja, sampai durasi break.
Semua ini perlu kamu catat bila sistem split shift sewaktu-waktu kamu dapat komplain dari pegawaimu atau bila mereka ingin ada penyesuaian terkait sistem ini. Semua data yang ada akan membantumu mengambil keputusan terbaik untuk lakukan penyesuaian.
Split shift bisa menjadi jawaban yang cocok untukmu kalau kamu ingin meningkatkan produktivitas pegawai sekaligus membuat mereka lebih nyaman dalam bekerja karena ketersediaan waktu luang yang cukup melimpah.
Namun, penerapannya membutuhkan diskusi dan masukan dari para pegawaimu karena setiap pegawai memiliki kesibukan yang bervariasi dan pandangan yang berbeda mengenai sistem ini.
Kamu lagi cari tempat yang nyaman untuk menyelesaikan seluruh tugas kantormu? Atau cari wifi yang kenceng biar meeting online-mu lancar? Jangan khawatir! Di Tangerang sudah banyak Coffee Shop yang siap memanjakan kamu dengan makanan dan minuman yang enak dan pastinya suasana yang mendukung untuk kamu bekerja dari cafe. Mau tahu lebih lanjut? Yuk, intip daftar cafe di Tangerang yang bisa kamu kunjungi!
Baca selengkapnyaSuka kebingungan sama istilah cafe dan coffee shop? Begini perbedaan di antara keduanya!
Baca selengkapnyaJangan khawatir kalau dapat review atau ulasan negatif. Dengan 3 cara sederhana ini, kamu siap menanganinya!
Baca selengkapnya