Malam hari memang jadi waktu yang nggak pernah salah untuk berburu kuliner legendaris.
Di Kota Tangerang, salah satu kuliner tersebut eksis sejak 1958 dan buka sampai tengah malam.
Penyajiannya sendiri mirip dengan soto yang berisi daging sapi, namun punya ciri khas tersendiri yang mungkin nggak akan bisa kamu temukan di tempat lain. Seperti apa ya?
Tujuan kuliner yang dimaksud pada cerita kali ini adalah warung Sop Kaki Sapi Sami Rasa atau yang akrab dipanggil oleh para pelanggan setianya sebagai sop kaleng.
Di Tangerang, terdapat 3 warung Sop Kaki Sapi Sami Rasa atau sop kaleng ini bisa kamu temukan di lokasi yang berbeda.
Hal ini sendiri bukan tanpa alasan. Pasalnya, usaha sop kaleng ini merupakan usaha keluarga yang sudah eksis sejak 1958. Usaha ini sendiri bisa dibilang diwariskan ke anak-anaknya yang kemudian berjualan di lokasi yang berbeda.
Warung sop kaleng sendiri hanya berupa warung tenda sederhana seperti layaknya kuliner pinggir jalan pada umumnya.
Di bawah naungan spanduk dan terpal, kamu bisa menemukan sebuah meja panjang yang terhubung dengan gerobak. Kamu bisa menikmati seporsi sop kaleng sembari melihat sang penjual memotong-motong daging, daun bawang, dan tomat hijau.
Dan di antara semua itu, terdapat satu hal yang mencuri perhatian: Kaleng khong guan yang disulap menjadi wadah untuk kuah sop.
Ya, kamu nggak salah baca kok, Tromates. Sop kaki sapi di sini disebut sop kaleng karena wadah kaleng khong guan yang digunakan untuk menampung kuahnya.
Ternyata ada alasan tersendiri warung ini menggunakan wadah kaleng Khong Guan. Menurut salah seorang penjual sop kaleng yang diwawancara langsung oleh YouTuber kuliner ternama, Nex Carlos, kaleng Khong Guan dipakai karena kepraktisannya untuk dipindah-pindahkan.
Sumber: About Tangerang
Sop kaleng sendiri sejatinya serupa dengan soto. Kamu bisa menemukan daging sapi, babat, sampai kaki sapi Apabila kamu memesannya campur) dan emping. Ada juga daun bawang yang digunakan melimpah di dalam seporsi sop kaleng.
Namun, ada dua hal yang jadi pembeda sop kaleng dengan soto, yakni kuah dan tomat hijau sebagai salah satu bahan yang digunakan.
Dari penampilannya kuahnya, kamu akan teringat dengan kuah soto mie. Namun, kuah sop kaleng terlihat lebih terang dengan tekstur sedikit lebih ringan dan nggak pekat. Kamu pun bisa merasakan cita rasa lada yang lebih kuat, bikin sop ini cocok dinikmati saat malam tiba (Apalagi saat hujan rintik-rintik!).
Tomat hijau yang digunakan pun memberikan efek yang berbeda untuk kuahnya. Cita rasa kuahnya jadi terasa sedikit asam dan lebih segar, bikin kuahnya punya rasa yang begitu kaya!
Seporsi sop kaleng dengan nasi putih hangat bisa kamu nikmati dengan harga Rp28,000. Apabila kamu ingin menambah emping, kamu bisa menambah Rp5,000 untuk sebungkus emping.
Kamu bisa mengunjungi satu dari tiga lokasi sop kaleng ini di kota Tangerang, yang mana 2 warung terletak berdekatan di kawasan Cimone (Dekat Perumahan Taman Pabuaran) dan 1 warung terletak di Jalan Raya Merdeka (Dekat lampu merah Jalan Imam Bonjol). Semuanya buka dari sore pukul 16.00 sampai tengah malam.