Sego Resek, Kuliner Nasi Goreng khas Malang yang Siap Bikin Perut Kalem!

12 Apr 2023
Berhasil mengcopy link blog
Figure Blog
Meski namanya punya arti sampah, cita rasa sego resek cenderung berbalik terbalik dengan namanya!

Memang nggak bisa dipungkiri, nasi goreng adalah kuliner yang selalu jadi andalan masyarakat Indonesia setiap lapar menyerang.

Cara pembuatannya yang sederhana dan nggak menggunakan bumbu yang rumit jadi penyebabnya.

Menariknya, berbagai daerah di Indonesia punya nasi goreng khasnya sendiri, dan salah satu daerah tersebut adalah kota Malang yang punya nasi goreng unik bernama sego resek.

Kuliner Malam Andalan Masyarakat Malang

"Resek" dalam sego atau nasi goreng resek memiliki arti sampah. Untuk orang yang baru mengenalnya, kuliner ini biasa disebut sebagai nasi goreng sampah.

Meski cara memasaknya yang tumpah ruah, penyematan kata "resek" atau sebutan sampah muncul bukan karena hal itu. Penyebabnya adalah karena warung yang pertama menjual nasi resek ini, yaitu Nasi Goreng Resek Kasin milik Pak Man, sempat berlokasi di dekat tempat sampah.

Bila dilihat sekilas, sego resek terlihat seperti nasi goreng biasa dengan beragam tambahan lauk. Nasi goreng dimasak dalam jumlah besar (Umumnya untuk 80 porsi) dengan sayuran kol, toge, kemudian ditambahkan mie kuning dan tempe. Namun, pembuatan dan variasinya menjadi pembeda.

Sego resek umumnya dimasak dengan menggunakan tungku yang dipanaskan dengan arang, membuat cita rasanya terasa lebih tradisional dan khas bila dibandingkan nasi goreng pada umumnya.

Selain itu, terdapat 2 variasi sego resek, yakni sego resek biasa dan spesial. Pembedanya adalah sego resek biasa nggak menggunakan ati ampela, sementara sego resek spesial menggunakan ati ampela dan ikan untuk pelengkapnya.

Ibu-ibu Menyajikan Sego Resek dengan Beragam Lauk

Sumber: Malang Culinary Lounge

Eksis Sejak Akhri 1950an

Untuk menemukan cita rasa otentik dari sego resek, maka nggak afdol jika nggak datang ke tempat yang pertama kali menjualnya, yakni warung Sego Resek Kasin milik Pak Man.

Warung sego resek tersebut sudah menjual sego resek sejak 1959 dan kini, Pak Man yang memiliki nama asli Tukiman melanjutkan tongkat estafet orang tuanya untuk berjualan sego resek.

Untuk sebuah warung nasi goreng, jam buka warung makan ini terhitung sangat singkat, yakni hanya dari pukul 18.00 - 21.00. Oleh karenanya, kamu harus datang lebih awal karena warung sego resek ini selalu ramai.

Untuk harga seporsi sego resek biasa, kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp10.000. Sementara itu, bila kamu memesan sego spesial, kamu hanya perlu menambahkan selembar uang Rp2.000.

Murah meriah, simpel, nikmat. Nggak heran nih kalau warung yang ada di Jalan Brigjen Katamso ini selalu ramai setiap malam!

Mulai bisnis restoran anda dengan trofi 100% GRATIS