Secuil Kisah Frappuccino: Minuman Ikonik yang Ternyata Bukan Buatan Starbucks Coffee!

22 Dec 2022
Berhasil mengcopy link blog
Figure Blog
Meski lekat dengan Starbucks Coffee, frappuccino bukan buatan gerai kopi berlogo putri duyung tersebut. Lantas, siapa penciptanya dan bagaimana minuman tersebut tercipta?

Tromates, ayo ngaku siapa yang rutin ke Starbucks Coffee karena frappuccino?

Hal ini nggak mengherankan tentunya. Pasalnya, gerai kopi internasional dengan logo putri duyung ini selalu identik dengan minuman kopi blended dengan beragam pilihan rasa yang menarik dan inovatif.

Namun, bagaimana frappuccino bisa hadir di Starbucks Coffee? Apa awal mula kelahiran minuman ini?

Ternyata, Bukan Starbucks Coffee yang Membuat Frappuccino!

Meski identik dengan Starbucks Coffee, minuman frappuccino bukanlah hasil karya dari gerai kopi internasional tersebut.

Adalah George Howell dan Andrew Frank yang menjadi dua sosok yang melahirkan frappuccino yang kini seolah nggak bisa dipisahkan dari Starbucks Coffee.

George Howell adalah seorang pengusaha gerai kopi yang mempelopori gerakan specialty coffee di Amerika Serikat. Ia sendiri memiliki gerai kopi bernama The Coffee Connection.

Sementara itu, Andrew Frank adalah karyawan sekaligus manajer pemasaran yang mengkreasikan frappuccino yang idenya diciptakan dan dipatenkan oleh George Howell.

Sejatinya, Howell menginginkan untuk membuat minuman seperti cappuccino granita, sebuah minuman penutup khas Italia. Ide itu lalu Howell kembangkan dan pada akhirnya dikreasikan dan disempurnakan oleh Andrew Frank sebelum dirilis pada 1992 di seluruh gerai The Coffee Connection

Beberapa waktu setelah dirilis, pada tahun 1993, minuman tersebut menjadi minuman yang populer di kalangan mahasiswa Harvard University.

Green Tea Frappuccino

Sumber: Freepik.com

Cuaca Panas Jadi Permulaan

Di tahun yang sama, beberapa karyawan Starbucks Coffee mulai mengetahui keberadaan sebuah gerai kopi yang menjadikan minuman kopi blended.

Buat mereka, yang saat itu sedang mengalami musim panas yang menggerahkan, minuman kopi blended ini jelas adalah sesuatu yang baru dan juga menyegarkan untuk dicoba.

Di sisi lain, mereka juga mengendus peluang yang bisa dimanfaatkan dan memutuskan untuk mencicipi frappuccino untuk pertama kalinya.

Setelahnya, di tahun 1994, Starbucks Coffee membeli The Coffee Connection. Hal ini berarti bahwa Starbucks Coffee juga memperoleh hak untuk meracik dan menjual produk tersebut ke pasaran.

Starbucks Coffee pun nggak tinggal diam. Sesaat setelah pembelian selesai, para karyawan segera menyiapkan strategi pemasaran dan pengembangan untuk merilis frappuccino dengan resep berbeda dari resep yang dibuat The Coffee Connection di setiap gerai mereka.

Beberapa waktu setelah launching minuman blended tersebut dilakukan, data penjualan pun akhirnya masuk: Penjualannya melampaui ekspektasi mereka.

Terus Berinovasi

Pada awal peluncuran frappuccino terbaru dengan resep racikan Starbucks Coffee, frappuccino hanya punya dua varian rasa, yaitu coffee dan mocha.

4 tahun kemudian, tepatnya pada 1999, melihat animo masyarakat yang begitu tinggi terhadap minuman ini, Starbucks Coffee memutuskan merilis varian rasa baru, yaitu Caramel Frappuccino.

Pada varian ini, Starbucks Coffee juga pertama kalinya memperkenalkan whipped cream untuk frappuccino dengan tutup gelas berbentuk dome untuk menyesuaikan bentuk whipped cream.

Seiring berjalannya waktu, Starbucks Coffee terus merilis beragam varian rasa frappuccino. Bahkan, gerai kopi internasional ini pernah menyediakan program yang membebaskan pelanggan untuk membuat frappuccino versi mereka sendiri alias kustom.

Walau bukan dilahirkan langsung dari Starbucks Coffee, minuman tersebut kini telah menjadi minuman khas atau ikon dari Starbucks Coffee. Bahkan, alih-alih ngopi atau ngeteh, sebagian besar orang memlih frappuccino sebagai minuman pilihan mereka ketika mengunjungi Starbucks Coffee.

Mulai bisnis restoran anda dengan trofi 100% GRATIS