Dalam manajemen inventori restoran, kamu seringkali berhadapan dengan banyak istilah dan komponen.
Kamu mungkin akan mengenali istilah seperti cost of goods sold yang umum terdengar ketika mengelola inventori.
Namun, apakah kamu mengenali dan memahami beberapa istilah berikut ini?
Sitting inventory merupakan istilah untuk menggambarkan berbagai persediaan atau bahan baku restoran yang masih ada di restoran kamu, namun dalam satuan jumlah mata uang atau satuan berat.
Dalam mengukur sitting inventory, kamu harus memiliki satuan ukuran yang konsisten dan jangan berubah-ubah. Hal ini akan memudahkan kamu untuk melakukan perhitungan berat atau jumlahnya.
Berat estimasi atau catch weight (Kadangkala disebut juga approximate weight) merupakan istilah yang menjelaskan berat kira-kira dari bahan baku yang kamu terima.
Untuk memperoleh gambaran dari istilah ini, katakanlah kamu memesan sayur-sayuran seberat 10 kilogram setiap minggunya.
Di satu minggu, kamu bisa saja memperoleh 10.3 kilogram sayuran. Di minggu selanjutnya, kamu bisa memperoleh 9.85 kilogram.
Artinya, walaupun pemesanan kamu secara eksak adalah 10 kilogram, akan ada perbedaan secara aktual dari berat yang kamu pesan.
Selain margin keuntungan atau profit margin, sebagian dari harga satu porsi makanan atau minuman juga terbentuk atas biaya bahan baku yang digunakan untuk membuatnya.
Persentase biaya bahan baku untuk membuatnya itulah disebut sebagai food cost percentage alias persentase biaya makanan.
Misalnya, ketika kamu membuat segelas cappuccino dan seluruh biaya dari bahan baku untuk membuatnya, seperti susu, air, dan kopi adalah Rp10.000 dan kamu memberinya harga Rp30.000, maka food cost percentage kamu adalah 33,3%.
Sumber: Freepik.com
Turnover ratio adalah istilah untuk menggambarkan seberapa cepat perputaran persediaan bahan baku kamu.
Untuk menghitung rasio ini, kamu cukup membagi cost of goods sold dengan persediaan rata-rata (Persediaan awal dan akhir periode tertentu / 2).
Umumnya, semakin tinggi angka rasio ini, artinya perputaran persediaan bahan baku kamu semakin baik. Namun, kamu harus mampu untuk mengakomodasi kebutuhan bahan baku yang perputarannya cepat tersebut.
Penggunaan aktual menggambarkan penggunaan bahan baku secara nyata ketika kamu menjalankan operasional restoran kamu.
Umumnya, penggunaan aktual disandingkan dengan penggunaan bahan baku secara teoretis.
Melalui perbandingan antara penggunaan teoretis dan aktual, kamu bisa menelusuri akar masalah apabila terjadi penggunaan bahan baku yang terlalu berlebihan atau kekurangan.
Menjalani usaha restoran nggak akan lepas dari yang namanya sampah makanan atau waste.
Hampir setiap harinya, restoran kamu akan memproduksi sampah makanan.
Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal: Bahan baku yang tumpah, kadaluarsa, atau diolah dengan kurang tepat atau terjadi keteledoran dalam proses pengolahan.
Maka dari itu, sampah makanan atau waste perlu jadi bagian dari manajemen inventori restoran kamu yang perlu kamu pasang mata dan kelola setiap harinya agar nggak berlebihan.
Pasalnya, waste dalam jumlah tinggi akan memengaruhi keuntungan restoran kamu ke depannya.