Kamu bisa menemukan berbagai variasi sayur-sayuran untuk digunakan di restoran kamu.
Ada sayur-sayuran dewasa sampai dengan baby green yang bisa dibilang sebagai versi kecilnya.
Namun, apa kamu pernah dengar soal sayuran microgreen?
Dalam pembahasan kali ini, kita akan microgreen sebagai salah satu variasi sayuran yang dikenal dengan sebutan "sayuran mini"!
Microgreen adalah berbagai jenis sayur-sayuran berukuran kecil atau biasa disebut sayuran mini.
Ukuran dan penampilannya sendiri menyerupai kecambah atau tunas yang baru tumbuh. Bentuknya pun lebih kecil bila dibandingkan dengan sayuran kecil atau yang biasa disebut baby green.
Sayuran microgreen akan dipanen setelah beberapa daun dewasa atau sejati sudah mulai tumbuh.
Sayuran microgreen pertama kali hadir di San Fransisco, California, ketika beberapa restoran di sana menggunakannya untuk berbagai sajian mereka.
Namun, istilah microgreen sendiri, menurut situs Microgreen Silo, dicetuskan pertama kali oleh Craig Hartman dan Michael Clark, dua orang petani yang mengira kalau mereka sedang menanam baby green.
Setelah tahun 1990an, sayuran microgreen kemudian semakin populer. Berbagai restoran pun mulai menggunakannya sebagai bahan tambahan untuk menambah cita rasa, tampilan visual, sampai permainan tekstur makanan.
Perbedaan paling mencolok dari sayuran microgreen dengan sayuran dewasa adalah penampilannya.
Pada sayuran microgreen, kamu hanya bisa menemukan sebuah batang dengan beberapa daun dewasa yang berukuran kecil. Ukuran sayurannya pun hanya sekitar 2 - 4 cm dan hanya butuh 2 minggu untuk pertumbuhannya.
Di sisi lain, yakni kandungan nutrisi, beberapa penelitian mengungkapkan temuan mengejutkan: Sayuran microgreen punya kandungan nutrisi lebih tinggi daripada sayuran dewasa.
Sebuah temuan yang diterbitkan dalam Journal of Food Composition and Analysis mengungkapkan bahwa kandungan nutrisi dalam sayuran microgreen bisa mencapai 9 kali lipat lebih tinggi bila dibandingkan sayuran biasa.
Sumber: Unsplash
Dengan menggunakan sayur-sayuran microgreen, cita rasa makanan yang kamu sajikan di restoran kamu jadi lebih kaya dan variatif.
Teksturnya yang cukup crunchy dan ukurannya yang kecil membuatnya mudah dinikmati dan menambah variasi tekstur pada makanan yang kamu sajikan.
Sayuran microgreen punya bentuk dan warna yang bervariatif dan menarik di mata.
Oleh karenanya, penggunaannya sebagai garnish bisa berfungsi untuk mempercantik presentasi visual pada makanan. Biasanya, kamu bisa menambahkannya di atas sup, sandwich, hingga hiasan di pinggir piring.
Kalau kamu ingin fokus membangun restoran yang bertemakan vegan atau makanan sehat, maka menggunakan microgreen bisa jadi pilihan yang menarik.
Pasalnya, kandungan nutrisinya yang tinggi dapat menjadi daya tarik untuk orang-orang yang memang mengincar makanan yang menyehatkan atau makanan vegan.
Kamu harus membeli sayuran microgreen kamu kalau kamu nggak menanamnya sendiri.
Namun, dampaknya, kamu harus mengeluarkan kocek yang cukup tinggi karena sayur-sayuran microgreen yang dijual di supermarket atau pusat perbelanjaan punya harga yang lebih mahal bila dibandingkan sayuran dewasa.
Walau menanam sayuran microgreen memang nggak memerlukan lahan yang luas seperti menanam sayuran pada umumnya, kamu membutuhkan modal dan effort yang sedikit lebih besar.
Modal dan effort yang besar ini dibutuhkan ketika kamu baru pertama kali ingin membangun setup khusus untuk sayuran microgreen kamu. Selebihnya, kamu hanya perlu meluangkan waktu secara rutin untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan sayuran microgreen kamu.
Sayuran microgreen berpotensi jadi pilihan yang menarik untuk restoran kamu, terlebih lagi apabila kamu ingin bikin sajian makanan di restoran kamu lebih berkelas dan naik level serta fokus pada target pasar yang mengutamakan kesehatan makanan.
Namun, kamu perlu juga mempertimbangkan beberapa kekurangan yang justru bisa menghambat usaha kamu, seperti kebutuhan modal dan usaha yang tinggi sampai kocek yang harus kamu raih lebih dalam apabila ingin membeli microgreen secara rutin.