Beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno, berencana menjadikan Salatiga sebagai Kota Gastronomi. Rencana ini pun telah diajukan kepada UNESCO.
Rencana Menparekraf pun bukannya tanpa alasan. Ia menganggap Salatiga adalah kota dengan potensi kuliner yang luar biasa. Selain itu, keindahan dan nuansa alamnya yang begitu memanjakan dan lokasinya yang begitu strategis dianggap cocok untuk menjadikannya sebagai Kota Gastronomi. Hal ini pun dapat memengaruhi industri pariwisata di berbagai kawasan wisata dan kota lainnya yang berdekatan dengan Salatiga.
Rencana Menparekraf ini tentunya perlu diapresiasi ya, food lovers. Tapi, ada kuliner khas apa saja ya di Salatiga sehingga potensi kulinernya dilirik oleh Menparekraf?
Kalau bicara Salatiga, maka kamu tentunya nggak bisa nggak membicarakan kuliner yang satu ini. Tumpang koyor, atau yang biasa disebut sambal tumpang koyor, adalah kuliner legendaris yang mungkin bisa dibilang merupakan kuliner tertua di Salatiga. Kuliner ini ternyata telah eksis sejak tahun 1814! Artinya, kuliner yang satu ini sudah diolah dan dinikmati sejak zaman kerajaan.
Tumpang koyor adalah kuliner yang dibuat dengan tempe hasil fermentasi, tahu, tetelan, dan koyor atau tunjang sapi. Bahan-bahan ini diolah dengan berbagai bumbu seperti bawang putih, bawang merah, lengkuas, cabai merah, daun salam, daun jeruk, kencur, dan kemudian dicampur dengan santan. Hasilnya? Kuliner gurih pedas yang siap bikin lidah kamu bergoyang! Ditambah nasi hangat, semua jadi sempurna!
Salatiga juga punya tempat makan bakmi jawa yang cukup melegenda. Letaknya ada di Jalan Semeru dan kamu harus sedikit masuk ke dalam gang sembari mengikuti papan penunjuk jalan.
Warung makan bakmi jawa ini punya beberapa dua menu, yaitu bakmi dan nasi. Namun, yang jadi primadon di warung makan ini adalah nasi gorengnya. Kalau lebih tertarik menikmati bakmi, kamu bisa mencoba bakmi goreng atau bakmi godog. Di sini, kamu bisa memilih untuk menambah beragam topping atau bahan tambahan, seperti ati dan tahu bacem. Dinikmati hangat-hangat di tengah Salatiga yang dingin, kelezatan bakmi dan nasi goreng pun naik drastis!
Di samping bakmi jawa, ada juga soto esto yang siap bikin kamu lebih nyaman dalam kehangatan di Salatiga. Soto ini adalah soto dengan kuah yang berwarna kekuningan yang punya rasa yang menarik dan khas. Rasanya nggak seperti soto pada umumnya, melainkan lebih cenderung kepada rasa kari dan punya rasa gurih rempah yang cukup kuat. Soto esto punya isian berupa suwiran daging ayam, toge, daun seledri, dan tambahan kerupuk karak atau kerupuk yang dibuat dari nasi yang sudah dikeringkan. Butuh tambahan lauk? Ada tahu, tempe, dan bakwan goreng yang siap menambah nikmat santapan soto esto!
Salatiga juga punya sajian sate khas yang telah eksis 1987: Sate sapi suruh!
Sajian sate sapi di sini, meskipun hanya 1 porsi, dijamin bakal cukup untuk bikin kamu kenyang! Satenya dibakar dalam waktu singkat agar tidak terlalu gosong. Disajikan dengan saus bumbu kacang yang begitu menggoda, irisan bawang merah, jeruk nipis, dan kecap manis, rasa-rasanya kelezatannya nggak bisa kamu dustai. Menariknya, di warung sate sapi suruh, penggunaan lontong digantikan dengan ketupat dan nasi.
Mencari oleh-oleh di Salatiga? Toko Oom Tan adalah destinasi yang mesti kamu datangi. Toko ini adalah toko legendaris yang telah dianggap sebagai pusat oleh-oleh khas Salatiga. Di sini, kamu bisa menemukan wingko babat, bakpia pathok, kue sagon, hingga kopi gunung khas Salatiga. Sudah siap belanja oleh-oleh di sini?
Ternyata, nggak mengherankan memang kalau Salatiga dipilih oleh Menparekraf untuk diangkat jadi Kota Gastronomi. Potensi kuliner yang variatif dan punya cita rasanya khas nggak bisa dipandang sebelah mata. Kalau ada waktu, mari sempatkan mampir ke Salatiga untuk nikmati beberapa sajian kuliner di atas ya!