Biaya adalah tantangan terbesar dalam segala jenis bisnis, termasuk bisnis restoran dan kuliner. Hal ini bisa jadi aspek yang tricky dalam manajemen restoran. Terlebih lagi, di masa pandemi, situasi bisa berubah dengan sangat cepat dan bisa memengaruhi restoran kamu secara cepat dan drastis.
Meski sekarang kondisi pandemi sudah mulai mereda, jangan sampai terlena. Pengelolaan biaya yang cermat harus tetap konsisten apapun kondisinya. Oleh karenanya, kamu pun harus menerapkan berbagai cara yang tepat soal pengelolaan biaya di restoran kamu. Cara-cara berikut ini bisa kamu gunakan untuk menghemat biaya di restoran kamu - nggak hanya saat pandemi, tetapi juga di momen di mana penghematan biaya harus dilakukan.
Menu yang ramai alias punya banyak pilihan kadang bisa bikin pelanggan pusing. Nggak hanya itu, selaku pemilik restoran, jika kamu mendapati pengeluaran bahan baku yang tinggi, hal tersebut bisa berhubungan dengan jumlah makanan dan minuman yang ada di menu.
Menu yang pilihannya terlalu banyak sangat berpotensi untuk membuat pengeluaran kamu membengkak.Terlebih lagi, jika berbagai sajian yang ditawarkan memiliki bahan baku yang berbeda-beda, hal itu jelas bikin pengeluaran restoran tambah besar. Untuk mengakali hal ini, ubahlah susunan dan pilihan menu jadi lebih sederhana. Tips lain: Coba kembangkan satu bahan dasar menjadi beragam menu, lalu kembangkan bahan dasar lainnya.
Kamu punya beberapa makanan yang ongkosnya besar tapi nggak terlalu laku? Segera cabut dari menu ya! Jangan sampai kamu buang-buang ongkos hanya untuk makanan tersebut. Apalagi, kalau bahan baku makanan tersebut tidak terpakai, ujung-ujungnya hanya menambah sampah makanan di dapur.Jadinya, terbuang sia-sia, kan?
Terkait dengan persediaan atau inventori, baiknya kamu selalu melakukan pemeriksaan dan stock opname secara berkala. Sebisa mungkin, lakukan setiap hari, sebelum buka dan setelah tutup. Cari tahu bahan baku apa saja yang tersisa, masih layak, dan sudah tidak layak pakai. Agar lebih mudah mengelola inventori harian, coba pakai Trofi yang dijamin bikin kamu nggak perlu periksa inventori berulang-ulang.
Memiliki banyak pemasok itu sejatinya bukan sebuah hal yang buruk. Namun, sebisa mungkin, kurangilah jumlah pemasok yang restoran kamu butuhkan. Terlalu banyak pemasok akan membawa potensi biaya restoran kamu semakin membengkak. Oleh karenanya, carilah beberapa pemasok yang bisa kamu andalkan secara kualitas dan harga sehingga kamu nggak perlu menambah pemasok atau gonta-ganti pemasok yang berujung membengkaknya biaya.
Salah satu cara yang paling banyak dilakukan untuk menghemat pengeluaran resto kamu adalah dengan menghemat penggunaan energi seperti listrik dan air. Matikan lampu bila tidak perlu, jangan biarkan keran terus mengalir. Kalau kamu baru pertama kali buka restoran, pertimbangkan untuk buat konsep restoran yang sifatnya open atau semi-outdoor sehingga kamu nggak harus memakai banyak lampu dan lebih memanfaatkan pencahayaan alami.
Pencatatan arus kas secara manual atau memakai sistem kasir yang jadul sudah bukan lagi masanya. Semua harus serba digital dan paperless. Kehadiran aplikasi POS atau kasir seperti Trofi bikin pencatatan transaksi dan arus kas kamu secepat kilat. Apalagi, Trofi juga gratis selamanya. Nggak bakal bikin kamu keluar ongkos buat POS!
Pre-portion adalah suatu metode yang dilakukan di dapur di mana porsi makanan dikelola sedemikian rupa agar tidak terlalu besar. Pre-portion ini ada baiknya kamu terapkan untuk berbagai makanan dan minuman yang ongkosnya cukup mahal. Dengan memberikan porsi yang pas dan nggak berlebihan untuk makanan dan minuman yang mahal ongkosnya, kamu jadi nggak perlu boros biaya untuk beli bahan baku makanan dan minuman yang mahal.
Siapa yang bilang barang secondhand itu selalu buruk? Nggak juga, kok! Barang secondhand sejatinya bisa alternatif buat kamu yang akan buka restoran. Yang terpenting adalah kamu harus jeli untuk cari tahu peralatan dan perlengkapan restoran yang kualitasnya masih bagus dan masih layak pakai. Hal ini juga berlaku untuk dekorasi restoran kamu. Untuk itu, cara menarik yang bisa kamu pakai untuk mencari barang secondhand untuk restoran kamu adalah dengan thrifting. Siapa tahu, kamu bisa dapat barang-barang berkualitas tinggi dengan harga miring.
Pada akhirnya, menghemat biaya untuk bisnis kuliner yang kamu punya dibutuhkan ketelitian dan kecermatan. Nggak lupa, kamu harus lebih aware atas calon-calon penyebab membengkaknya biaya di restoran kamu sehingga kamu bisa meraih jawaban yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.