Pandemi adalah titik balik bagi kehidupan masyarakat.
Termasuk pada cara masyarakat memesan dan menikmati makanan.
Menurut riset Tenggara Strategics, nilai transaksi dari layanan online food delivery adalah Rp78,4 triliun. Masifnya angka ini membuktikan bahwa online food delivery mampu mendulang Rupiah sekaligus menunjang kehidupan masyarakat.
Namun, para pelaku bisnis berpotensi terbelah dua dalam melayani pesanan makanan masyarakat. Pasalnya, terdapat alternatif lain selain aplikasi pihak ketiga untuk online food delivery, yaitu sistem delivery restoran sendiri. Dari kedua pilihan ini, mana yang sebaiknya dipilih?
Pilihan pertama yang bisa kamu gunakan dalam melayani para pelanggan yang akan melakukan pemesanan secara online adalah dengan menggunakan sistem delivery restoran sendiri. Untuk memiliki sistem delivery restoran sendiri, kamu harus membangunnya dengan serius dan nggak boleh main-main. Kamu harus mempersiapkan semuanya, mulai dari ketersediaan alat transportasi, pengemasan yang layak dan menarik, asuransi untuk segala aspek yang berhubungan dengan sistem delivery restoran kamu, hingga sistem pemesanan dan pembayaran khusus.
Masalahnya, semua ini membutuhkan modal yang nggak sedikit dan keahlian yang tinggi. Kamu harus mengeluarkan modal untuk berbagai aspek yang tadi telah disebutkan dan merekrut orang yang tepat dan berpengalaman dalam membangun sistem tersebut. Selain itu, dengan hanya fokus pada sistem delivery restoran sendiri, kamu nggak bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan potensial untuk restoran kamu.
Meski begitu, memiliki sistem delivery restoran sendiri juga menawarkan beragam keuntungan. Kamu nggak harus membayar commission fee atau biaya komisi kepada aplikasi pihak ketiga. Hal ini membantu kamu untuk memperoleh profit margin yang lebih tinggi.
Nggak hanya itu, dengan menggunakan sistem delivery restoran sendiri, kamu bisa memudahkan pelanggan untuk memesan tanpa harus melalui aplikasi pihak ketiga. Hal ini membantu mengurangi barrier bagi pelanggan ketika mereka melakukan pemesanan. Mereka pun lebih mudah untuk memberi saran dan masukan. Lebih lanjut lagi, kamu bisa benar-benar fokus untuk membangun pengalaman pelanggan yang menarik dan berkesan bagi pelanggan bila dibandingkan harus memesan melalui aplikasi pihak ketiga.
Selain membangun sistem delivery restoran sendiri, kamu juga bisa memilih beragam aplikasi pihak ketiga yang tersedia di pasaran. Dengan beragam aplikasi ini, kamu bisa mendaftarkan bisnis restoran dan kuliner kamu dengan mudah. Kamu nggak perlu repot-repot mengurus sistem delivery dari nol. Cukup mengurus administrasi yang dibutuhkan, maka restoran kamu sudah siap melayani pemesanan secara online.
Kelebihan lainnya dari aplikasi pihak ketiga adalah restoran kamu bisa menjangkau lebih banyak pelanggan potensial. Kamu bisa memperoleh pelanggan baru yang sebelumnya nggak pernah memesan dari restoran kamu. Di samping itu, kamu juga bisa menggunakan berbagai sistem promo yang telah disediakan oleh pengembang aplikasi untuk ditawarkan kepada para pelanggan setia kamu dan dapat digunakan untuk menarik para pelanggan baru.
Namun, meski semuanya jadi mudah dan nggak perlu repot-repot lagi, aplikasi pihak ketiga memiliki kekurangan yang tentunya cukup memberatkan, yaitu biaya komisi. Terkadang, dengan biaya komisi yang dikenakan oleh pihak pengembang aplikasi, kamu jadi harus menaikkan harga menu kamu di aplikasi demi memiliki profit margin yang sama saat kamu menjual menu kamu secara dine in. Kalau kamu nggak menaikkan harga tersebut, kamu harus rela untuk memperoleh profit margin yang lebih kecil dari yang kamu harapkan.
Nggak hanya soal biaya komisi, adanya aplikasi pihak ketiga juga membuat kamu kehilangan kendali atas pengalaman pemesanan dan delivery yang ada. Hal ini disebabkan ada faktor dari kurir dan aplikasi yang kamu gunakan. Alhasil, kedua faktor tersebut berpotensi untuk memperburuk pengalaman pelanggan saat memesan di restoran kamu.
Memilih keduanya bukan perkara gampang. Kalau kamu masih memiliki modal yang terbatas dan menginginkan kemudahan dan kepraktisan, aplikasi pihak ketiga adalah pilihan yang cocok untuk restoran kamu. Tinggal urus administrasi, restoran kamu pun bisa muncul di aplikasi dan bisa diketahui oleh banyak pelanggan potensial. Namun, biaya komisi di aplikasi bisa memberatkan karena mengurangi profit margin yang kamu harapkan.
Namun, kalau kamu punya modal yang mencukupi untuk membangun sistem delivery restoran sendiri yang unik dan otentik, maka nggak ada salahnya untuk membangun sistem sendiri. Dengan sistem delivery restoran yang unik dan benar-benar khas, kamu bisa menciptakan pengalaman pelanggan yang nggak terlupakan dan bikin pelanggan jadi betah sama bisnis kamu. Namun, kamu harus benar-benar bersiap untuk mengeluarkan modal dan mencari talenta terbaik untuk bersama-sama membantu kamu membangun sistem delivery restoran yang kamu inginkan.
Mengombinasikan keduanya? Nggak masalah! Namun, kamu harus benar-benar menyiapkan sumber daya, baik modal maupun tenaga kerja, dengan sebaik mungkin agar kamu nggak kewalahan dalam mengelola sistem delivery restoran sendiri dan mengelola restoran di aplikasi pihak ketiga.