Kasir adalah pusat aliran atau arus kas masuk dan keluar di sebuah toko, apapun jenis bisnisnya. Kasir, atau yang sekarang banyak disebut sebagai aplikasi POS (Point of Sale), menjadi pusat bagi setiap transaksi dan aktivitas pembelian yang dilakukan pelanggan.
Meski terlihat sebagai satu konsep yang sederhana, kasir atau point of sale nyatanya bisa menjadi alat atau bagian dari strategi pemasaran kamu. Inilah yang disebut sebagai point of sale marketing!
Bayangkan ilustrasi yang satu ini.
Kamu masuk ke satu coffee shop atau restoran. Kamu sedang mengantri sembari melihat-lihat papan menu. Saat tiba giliranmu memesan, kamu tiba di depan kasir yang penuh dengan berbagai aksesoris dan mini products yang dijajakan, seperti tumbler, cookies, dan coffee beans. Sembari memesan, petugas kasir pun menanyakan beberapa hal ke kamu.
"Mau sekalian pesan makanannya? Nanti gratis minuman ini."
"Atau mau free upsize?"
Kamu pastinya pernah mengalami kejadian di atas. Itulah yang pada dasarnya disebut point of sale marketing, yaitu sebuah teknik pemasaran yang melibatkan kasir dengan berinteraksi dengan pelanggan agar memancing pelanggan untuk membeli lebih banyak produk. Alhasil, ketika berhasil, suatu bisnis bisa memperoleh penjualan yang lebih tinggi dari teknik tersebut.
Upselling adalah salah satu metode dalam point of sale marketing di mana seorang kasir menawarkan produk yang lebih baik atau upgrade dari produk tersebut. Misalkan, ketika kamu membeli laptop, petugas toko menawarkan kamu laptop lain dengan performa yang lebih baik dan fitur yang lebih inovatif yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
Cross-selling adalah metode di mana seorang kasir menawarkan tambahan atau produk pelengkap untuk produk lain. Misalkan, ketika kamu akan membeli laptop yang tadi akan kamu beli, petugas toko akan menawarkan untuk tambahan produk lain untuk melengkapi laptop yang baru saja kamu beli, seperti mouse, aksesoris laptop, hingga tas laptop. Alhasil, penjualan pun jadi lebih tinggi karena petugas toko berhasil menjual produk lain selain laptop yang kamu beli.
Visual merchandising adalah salah satu metode dalam point of sale marketing di mana suatu bisnis menempatkan berbagai produk yang bisa ditempatkan di kasir dengan sedemikian rupa. Hal ini dimaksudkan demi menarik perhatian pelanggan agar lebih tertarik untuk membeli produk yang disajikan di display yang berada di dekat kasir.
Dalam melakukan visual merchandising, kamu perlu memperhatikan penempatan, akses, dan ketersediaan ruang di kasir agar kasir nggak terlalu penuh dan penempatan produk tetap tersaji atraktif dan bisa mencuri perhatian pelanggan serta mendorong potensi penjualan yang lebih.
Menurut temuan yang diterbitkan di New Neuromarketing, manusia memiliki kecenderungan psikologis untuk melakukan impulse buying. Perilaku ini adalah perilaku di mana manusia cenderung membeli satu produk atau lebih secara nggak terencana dan biasanya didasarkan pada perasaan.
Aspek psikologis ini memiliki relasi dengan beberapa perilaku lainnya, seperti sensation-seeking (Membeli suatu produk untuk merasakan pengalaman baru), impulse buying tendency (Kecenderungan membeli sesuatu berdasarkan perasaan dan nggak terencana), dan self identity (Membeli sesuatu untuk meningkatkan kualitas dan menaikkan identitas diri). Dengan memanfaatkan point of sale marketing, kamu jadi bisa menyentuh perasaan pelanggan dan memancing mereka untuk membeli suatu produk nggak secara rasional alias hanya berdasarkan perasaan saja.
Setelah kamu sudah mulai paham soal point of sale marketing, sudah saatnya juga kamu pakai Trofi untuk membantu sistem kasir atau point of sale kamu agar point of sale marketing kamu mampu mendongkrak penjualan di restoran kamu!