Memiliki kekayaan rempah dan sumber daya alam membuat Indonesia pun membuat Indonesia punya cita rasa kuliner yang begitu kaya dan variatif. Bahkan, hampir seluruh kuliner di Indonesia pasti selalu dibuat dengan pilihan rempah yang variatif yang beberapa di antaranya seringkali kamu temui dalam keseharian dan beberapa di antaranya begitu jarang kamu dengar.
Hal ini pun berdampak pada pilihan bumbu yang akan digunakan dalam proses masak-memasak. Indonesia jadi punya 7 bumbu dasar yang dapat digunakan untuk memasak beragam makanan. Untuk kamu yang punya bisnis kuliner atau restoran yang mengangkat kuliner khas Indonesia atau bisnis kuliner dengan makanan Barat yang dimodifikasi sesuai cita rasa khas Indonesia, yuk kenalan dengan 7 bumbu dasar Indonesia berikut ini!
Bumbu dasar putih adalah bumbu yang berasal dari campuran bawang putih, bawang merah, lengkuas, kemiri, dan ketumbar. Umumnya, bumbu dasar ini dipakai untuk beberapa masakan seperti sop, soto daging, sop sayur lodeh, hingga gudeg.
Bumbu dasar merah pada dasarnya dibuat dari bawang merah, bawang putih, garam, dan tentu saja, cabai merah. Menyesuaikan dengan kebutuhan, kamu bisa menambahkan tomat atau daun salam. Bumbu dasar ini biasanya dipakai untuk beberapa masakan yang pedas seperti masakan balado, rica-rica, dan berbagai jenis masakan yang punya cita rasa pedas lainnya.
Bumbu dasar jingga atau oranye diolah dengan menggunakan bawang merah, bawang putih, lengkuas, kemiri, kunyit, adas manis, ketumbar, cabai merah, dan jintan. Bumbu dasae ini punya warna oranye berkat campuran bahan cabai merah dan kunyit. Alhasil, rasanya pun juga jadi lebih pedas. Bumbu ini biasa dipakai untuk masakan seperti gulai, pepes, dan masakan khas Padang atau Minang.
Bumbu dasar kuning sejatinya mirip dengan bumbu dasar putih. Yang membedakan adalah penggunaan kunyit pada bumbu dasar yang satu ini. Bumbu dasar kuning biasanya dipakai pada masakan seperti ayam kuning, kari, gulai, dan nasi kuning.
Bumbu dasar hitam memiliki penggunaan rempah yang nggak terlalu berbeda dari bumbu-bumbu sebelumnya. Perbedaannya terletak hanya pada penambahan kluwak sehingga membuat warnanya jadi hitam. Bumbu dasar ini banyak dipakai untuk masakan seperti rawon, pucung gabus, dan brongkos. Warnanya boleh nggak menarik, tapi masakan dengan bumbu dasar hitam punya cita rasa yang tetap khas dan beda dari bumbu dasar lainnya!
Apakah bumbu dasar hijau punya warna hijau karena ditambahkan dedaunan? Betul, tapi nggak semua dedaunan ya! Bumbu dasar hijau punya beberapa rempah lainnya sama seperti bumbu dasar sebelumnya, namun ada penambahan daun jeruk, serai, dan lengkuas. Biasanya, bumbu dasar hijau dipakai untuk melumuri atau marinasi berbagai masakan seperti masakan berbasis ayam dan kari.
Terakhir, kita punya bumbu dasar kacang! Sesuai namanya, bumbu dasar ini diperoleh dengan menambahkan kacang tanah dengan campuran bumbu lainnya, seperti bawang putih, bawang merah, kemiri, dan cabai. Bumbu dasar kacang banyak dipakai untuk berbagai masakan yang menggunakan bumbu kacang, seperti sate-satean, lotek, hingga gado-gado.
Gimana, sudah mulai lebih tercerahkan, bukan? Berbagai bumbu dasar di atas bisa dipakai oleh restoran kamu apabila kamu mengangkat kuliner atau masakan khas Indonesia atau kuliner Barat yang dimodifikasi sesuai dengan cita rasa khas Indonesia. Kamu pun bisa menyesuaikan penggunaannya sesuai dengan menu makanan yang kamu sajikan.
Kamu lagi cari tempat yang nyaman untuk menyelesaikan seluruh tugas kantormu? Atau cari wifi yang kenceng biar meeting online-mu lancar? Jangan khawatir! Di Tangerang sudah banyak Coffee Shop yang siap memanjakan kamu dengan makanan dan minuman yang enak dan pastinya suasana yang mendukung untuk kamu bekerja dari cafe. Mau tahu lebih lanjut? Yuk, intip daftar cafe di Tangerang yang bisa kamu kunjungi!
Baca selengkapnyaSuka kebingungan sama istilah cafe dan coffee shop? Begini perbedaan di antara keduanya!
Baca selengkapnyaJangan khawatir kalau dapat review atau ulasan negatif. Dengan 3 cara sederhana ini, kamu siap menanganinya!
Baca selengkapnya