Perhelatan G20 di Bali menjadi saksi pertemuan para pemimpin dunia untuk membahas isu global.
Beberapa yang hadir antara lain Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.
Di tengah kesibukan pertemuan G20, keduanya menyempatkan diri bertemu dan nongkrong santai di salah satu cafe di Bali dan menikmati beragam sajian khas Bali, dan salah satunya adalah lawar ayam.
Lawar ayam merupakan kuliner tradisional khas Bali yang dibuat dari daging ayam, kelapa parut, kacang panjang, hingga terasi serta rempah-rempah atau bumbu genep khas Bali.
Bila dilihat lebih dekat, lawar memiliki tampilan dan isi yang nggak jauh berbeda dari urap. Yang membedakannya dari urap adalah bumbu khas Bali dan cincangan daging yang digunakan dalam kuliner ini.
Bagi masyarakat Bali, kuliner lawar adalah sebuah kuliner yang mewah. Kuliner ini dapat kamu temukan di berbagai pesta adat dan keagamaan Bali. Meski begitu, kamu juga dapat menemukannya di berbagai rumah makan di Bali.
Menariknya lagi, lawar dikenal sebagai kuliner yang kental akan nilai filosofi. Pasalnya, kuliner khas Bali ini dianggap sebagai simbol keseimbangan atau keharmonisan.
Hal ini ditandai oleh 3 bahan yang biasanya ada di lawar, yakni penggunaan darah berwarna merah yang melambangkan Dewa Brahma, terasi yang berwarna hitam melambangkan Dewa Wisnu, dan parutan kelapa yang berwarna putih melambangkan Dewa Iswara.
Sumber: Commons.wikimedia.org
Sejatinya lawar terbagi atas 2 jenis, yakni lawar merah dan lawar putih.
Lawar merah terbuat dari darah hewan yang diolah setengah matang. Sementara itu, lawar putih sendiri serupa dengan lawar merah, hanya kamu nggak akan menemukan penambahan darah hewan di dalamnya.
Di samping itu, lawar pun juga dapat terbagi berdasarkan penggunaan dagingnya. Selain lawar ayam, kamu juga dapat menemukan beberapa jenis lawar lainnya, seperti lawar babi, lawar penyu, hingga lawar bebek. Menariknya, ada pula lawar nangka yang nggak menggunakan daging dan justru menggunakan sayur nangka sebagai bahan utamanya.
Bagaimana, Tromates? Jadi penasaran untuk coba kuliner khas Bali yang satu ini? Yang jelas, kuliner yang cita rasanya yang gurih dan variatif ini nggak kalah enak dengan kuliner khas Bali yang populer lainnya!