Memiliki brand yang kuat secara digital diperlukan agar suatu bisnis bisa bertahan dalam persaingan, khususnya di dalam industri food and beverages.
Agar mampu memiliki brand yang kuat, salah satu caranya adalah dengan menerapkan virtual brand untuk bisnis restoran kamu.
Lantas, apa itu virtual brand untuk restoran? Bagaimana penerapan dan tips-tips menjalankannya untuk memperkuat bisnis restoran kamu?
Virtual brand merujuk kepada toko atau brand yang berada di platform digital atau third party apps.
Dalam konteks ini, virtual brand berarti brand restoran yang bisa ditemukan dan dipesan melalui e.
Menariknya, sebuah restoran bisa menciptakan dan memiliki beberapa brand restoran baru. Misalnya, kalau brand utama kamu dikenal karena menjual kopi dan coklat, kamu bisa membuka brand baru yang menjual street snacks.
Dengan virtual brand yang hadir di berbagai platform digital, kamu bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai lokasi.
Di sisi lain, kamu juga memberikan peluang bagi pelanggan kamu untuk melakukan pemesanan dan pembayaran dengan menggunakan platform digital favoritnya.
Semakin banyak platform digital yang kamu masuki menggunakan virtual brand kamu, peluang penjualan pun akan semakin meningkat.
Penjualan akan jadi lebih masif apabila kamu punya memiliki lebih dari satu virtual brand dan hadir di banyak platform digital.
Membangun virtual brand nggak sesulit dan semahal membangun brand restoran kamu untuk pertama kalinya. Karena kamu sudah memiliki modal berupa brand restoran utama kamu, membangun virtual brand jadi lebih mudah dan murah.
Kamu tinggal menginvestasikan sedikit modal yang kamu punya untuk merancang desain brand, peralatan, sampai bahan baku saja.
Sumber: Freepik
Untuk mulai membangun virtual brand dari restoran utama kamu, mulailah untuk mencari dan menemukan peluang produk yang bisa kamu manfaatkan.
Tanyakan sama dirimu sendiri: Apakah ada makanan atau minuman yang sejatinya diinginkan oleh masyarakat di daerah sekitar restoranmu? Apakah makanan atau minuman tersebut benar-benar potensial?
Lalu, cari dan kembangkan konsep yang sesuai dengan produk yang ingin kamu jajakan dengan menggunakan virtual brand tersebut.
Kamu bisa mencari dan membuat nama yang menarik untuk virtual brand kamu.
Kalau kamu kebingungan, cobalah cari referensi di berbagai platform digital atau aplikasi delivery online yang akan kamu masuki. Siapa tahu kamu bisa mengambil inspirasi dari sana.
Menu yang dibutuhkan untuk virtual brand adalah menu yang bisa dipesan secara delivery atau takeaway.
Selain itu, tambahkan juga side menu dan extras untuk memudahkan pelanggan customize menu pesanan mereka.
Untuk memperkuat identitas virtual brand kamu, kemasan produk perlu dirancang dan dibuat secara serius.
Hal ini membantu pelanggan yang memesan produk kamu jadi lebih mudah mengingat brand kamu. Di sisi lain, pelanggan pun nggak perlu khawatir akan keamanan dan pengaruh kemasan produk terhadap makanan dan minuman yang mereka pesan.
Walau virtual brand membuat kamu memiliki peluang komunikasi dan interaksi yang minim dengan pelanggan, bukan berarti kamu nggak bisa berinteraksi sama sekali.
Kamu bisa menggunakan hal-hal sekecil greeting card, sticky note, sampai bonus kecil-kecilan untuk menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kamu kepada pelanggan. Kamu juga bisa membangun akun media sosial yang hidup dan engaging dengan pelanggan kamu.
Agar pelanggan lebih mudah menemukan restoran kamu, cobalah untuk menggunakan program-program promosi yang disediakan platform digital yang restoran kamu masuki.
Misalnya, kamu bisa menggunakan ads dari platform digital agar restoran kamu bisa muncul di bagian teratas pencarian atau kategori tertentu.