Kuliner mangut lele bisa disebut sebagai salah satu kuliner legendaris nan populer di Jawa Tengah, terutama di kawasan Yogyakarta dan Magelang.
Kuliner yang dulu menjadi santapan utama dari para raja di Yogyakarta kini menjelma sebagai salah satu kuliner yang wajib dicoba oleh para pecinta kuliner dari berbagai daerah.
Tampilannya boleh sederhana dengan kuah kental kekuningan, namun cita rasanya yang nikmat dan penuh rempah begitu sulit untuk ditolak.
Namun, mangut lele bukanlah satu-satunya kuliner yang mengusung nama "mangut". Di Magelang, kamu bisa menemukan kuliner mangut lainnya dalam bentuk mangut beong.
Seperti apa mangut beong itu? Dan apa yang bikin kuliner ini berbeda dari mangut lele?
Memiliki nama Latin Mystus nemurus, ikan beong adalah sejenis ikan air tawar yang tergolong sebagai ikan yang langka atau berkategori endemik. Sebabnya, ikan ini hanya bisa kamu temukan di Kali Progo, Magelang.
Secara tampilan, ikan beong cukup mirip dengan ikan lele, dengan warnanya yang sama-sama hitam dan memiliki kumis. Namun, ukurannya yang menjadi pembeda, di mana ukuran ikan beong sendiri sedikit lebih besar bila dibandingkan dengan ikan lele.
Ikan beong, bagi sebagian orang, dipercaya memiliki nutrisi yang tinggi. Pasalnya, ikan beong adalah ikan yang hidup liar dan memakan makanan alami di sungai.
Sumber: Kulinear
Sudah kenal dengan ikan beong, kini mari beralih kenalan dengan kuliner mangut!
Mangut sendiri merupakan sejenis gulai ikan. Yang membedakannya dengan kuliner gulai pada umumnya adalah jumlah gulainya yang nggak banyak atau hanya sekadar becek saja.
Ikan di dalam mangut akan digoreng dulu. Kemudian, ikan akan disirami kuah gulai yang diracik dengan beragam bumbu, seperti bawang putih, bawang merah, lengkuas, ketumbar, merica, lengkuas, daun salam, kunyit dan serai. Ikan pun akan diberikan daun salam untuk menghilangkan bau amisnya.
Baik dalam mangut lele maupun mangut beong, pembuatan dan penyajian keduanya juga serupa.
Namun, berbeda ikan tentu saja berbeda ciri khas dari masing-masing rasanya.
Ketika diolah menjadi mangut, daging ikan beong lebih cenderung ke tekstur yang tebal dan empuk bila dibandingkan daging ikan lele yang lembut. Selain itu, di bagian kepalanya, jumlah dagingnya juga cukup banyak.
Di Magelang, mangut beong terdapat 2 jenis, yakni mangut pedas dan mangut gurih. Mangut pedas sendiri punya cita rasa gurih, namun pedasnya dijamin akan membuat para penikmatnya kotos-kotos (Bahasa Jawa-nya "berkeringat deras").
Kalau kamu bukan tim pedas, mangut gurih bisa menjadi pilihanmu. Kamu bisa menikmati gurih dan empuknya mangut beong tanpa harus terganggu pedasnya yang menggelegar.
Sebagai teman makan mangut beong, kamu akan selalu disajikan lauk berupa sayur trancam. Sayur ini bisa dikatakan sebagai sejenis salad dan terdiri atas toge, daun kemangi, mentimun, dan kacang panjang yang dipotong kecil-kecil dan diberi bumbu urap kelapa.
Ketika kamu ada di Magelang, kamu akan bisa menemukan mangut beong di berbagai restoran. Hal ini karena menu mangut beong merupakan menu yang populer di sana.
Namun, kalau ada satu tempat yang perlu kamu sambangi untuk menikmati sajian sederhana dengan rempah yang kuat dan cita rasa pedas yang menggelegar ini, Rumah Makan Sehati Borobudur Spesial Ndas Beong.
Rumah makan ini sudah dikenal luas berkat kenikmatan mangut beong racikannya. Kamu pun bisa menjadikannya sebagai destinasi berbuka puasa yang pas dengan olahan mangut beong yang tiada duanya.
Nggak hanya itu, lokasinya yang berdekatan dengan Candi Borobudur pun memudahkan kamu untuk menikmati pedas dan segarnya seporsi mangut beong saat berbuka puasa setelah lelah dan lapar mengelilingi destinasi wisata tersebut.