Ketersediaan beragam jenis model restoran membuat kamu mungkin garuk-garuk kepala karena bingung mana yang harus kamu pilih. Biar kamu nggak kebingungan, kamu pertama-tama harus menentukan seperti tujuan usaha restoranmu dan mencari model yang cocok.
Kalau kamu tujuan usahamu adalah memiliki restoran yang pelayanannya cepat dan praktis, kamu bisa coba konsep restoran yang satu ini.
Limited service restaurant adalah sebuah konsep restoran yang melayani pelanggan secara terbatas. Hal ini bukan berarti pelayanan yang diberikan hanya seadanya, tetapi pelayanan dan interaksi hanya sebatas ketika pelanggan akan membayar pesanan atau butuh bantuan.
Dengan konsep restoran ini, pelanggan harus melayani diri sendiri tanpa table service dari staf restoran. Artinya, pelanggan harus secara mandiri mengambil alat makan, kondimen, refill minuman, sampai mengangkat alat makan kotor ke tempat yang disediakan.
Walau sering terlihat di restoran fast food, model restoran ini bisa juga ditemukan di coffee shop, toko roti, sampai berbagai restoran kasual lainnya.
Secara sederhana, cara kerja limited service restaurant bisa dilihat sebagai berikut:
- Pelanggan akan datang ke kasir untuk melakukan pemesanan sekaligus pembayaran.
- Pelanggan mengambil nomor meja atau mencari meja kosong untuk duduk.
- Staf kasir akan memanggil nomor meja, nomor pesanan, atau nama pelanggan agar pelanggan mengambil pesanannya di pick up counter (Beberapa restoran menggunakan alat elektronik yang berbunyi sendiri, menandakan pesanan pelanggan sudah siap diambil).
- Selama menikmati pesanan, pelanggan secara mandiri mengambil kondimen, alat makan, refill minuman, sampai memindahkan alat makan kotor ke tempat khusus.
Di beberapa restoran, pelanggan bisa langsung mengantri sambil mengambil makanan yang telah disediakan sebelum tiba di kasir untuk melakukan pembayaran. Setelah pelanggan membayar, pelanggan bisa langsung membawa pesanannya untuk dinikmati di meja yang kosong.
Untuk mulai melayani pelanggan dengan konsep limited service, kamu jelas butuh aplikasi POS restoran yang bisa memudahkan transaksi dan pembayaran.
Namun bukan sembarang POS ya, Tromates. POS yang kamu butuhkan haruslah POS yang punya sistem self order. Dengan sistem self order, pelanggan bisa punya memilih untuk pesan makanan tanpa harus ke kasir. Langsung duduk di meja makan, scan QR yang tersedia, pesan, dan bayar!
Perhatikan metode pembayaran yang tersedia untuk restoranmu. Kalau kamu masih menerima sedikit metode pembayaran, ada baiknya kamu menambah metode pembayaran lainnya yang sering pelanggan gunakan.
Semakin variatif metode pembayaranmu, semakin mudah pula pelanggan melakukan pembayaran dan peluang antrian menumpuk akan semakin berkurang.
Kehadiran papan menu di belakang kasir akan mempermudah pelanggan untuk memesan tanpa harus melihat-lihat isi buku menu. Mereka bisa mengambil keputusan dengan lebih cepat saat memesan.
Di samping itu, dari segi usaha, kamupun bisa update menu atau perubahan-perubahan lainnya tanpa harus mencetak buku menu yang baru. Jadi nggak perlu keluar banyak uang dan tenaga!
Untuk mempercepat layanan dan pembuatan menu, kitchen display system adalah sistem penting yang akan kamu butuhkan untuk restoranmu. Kehadirannya bisa memperjelas komunikasi staf kasir dan dapur dan mengurangi risiko salah pesanan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, limited service restaurant sangat cocok apabila kamu mengutamakan kecepatan dan kepraktisan pelayanan.
Hal ini pun bisa meningkatkan kepuasan pelanggan karena pesanannya yang tiba dengan cepat dan akurat, terlebih lagi untuk mereka yang memesan secara takeaway.
Karena banyak mengandalkan teknologi seperti self order dan kitchen display system dan tidak memiliki table service, kamupun nggak perlu memiliki banyak tenaga kerja. Selain itu, demi kepraktisan, kamu bisa menggunakan bahan baku yang frozen dengan harga lebih terjangkau.
Efeknya, kamu nggak perlu mengeluarkan banyak biaya hanya untuk gaji dan bahan baku menu.
Dengan tingkat biaya yang lebih rendah daripada restoran pada umumnya, kamu bisa meraih profit margin yang lebih besar untuk setiap pesanan pelanggan.
Limited service restaurant sangat terbatas dalam hal interaksi antara pelanggan dan staf restoran. Interaksi mereka hanya sebatas pemesanan menu dan transaksi di kasir saja.
Alhasil, meski secara pelayanan termasuk cepat dan praktis, pengalaman pelanggan jadi terasa kurang karena pelayanannya yang begitu terbatas dan berlalu begitu cepat.
Mudah dan murahnya membuat restoran yang mengusung konsep limited service restaurant membuat banyak orang tergiur untuk memulai restoran dengan konsep seperti ini.
Nggak mengherankan kalau kemudian ada begitu banyak restoran yang mengusung konsep ini, membuat persaingan semakin ketat dan menyulitkan banyak restoran untuk meraup dan mempertahankan pelanggan setia.
Secara keseluruhan, konsep limited service restaurant mungkin bisa menyulitkanmu untuk bikin pelanggan mengingat restoranmu karena minimnya interaksi dan ketatnya persaingan.
Namun, terlepas hal tersebut, kamu akan tetap diuntungkan dari segi finansial dan pelayanan kepada pelanggan.