Latte Art dalam Kopi: Sejarah Singkat dan Bagaimana Membuatnya

15 Dec 2022
Berhasil mengcopy link blog
Figure Blog
Cantiknya latte art selalu bisa bikin siapapun terpukau. Tapi, kenapa setiap kali kamu pesan kopi, latte art selalu jadi ada?

Saat kamu memesan kopi di coffee shop, terutama kopi panas seperti cappuccino atau latte, satu hal yang akan kamu dapatkan ketika memesannya adalah latte art.

Seni menggambar di atas kopi yang panas dengan menggunakan susu ini seolah menjadi bagian yang nggak terpisahkan dari coffee shop.

Namun, kenapa bisa ada latte art di hampir setiap coffee shop? Dan prosedur atau cara membuat suatu latte art?

Sejarah Singkat Latte Art

Kehadiran latte art lahir berkat pengembangan microfoam di Italia. Microfoam merupakan busa atau buih lembut yang terbuat dari susu yang dipanaskan dengan teknik yang presisi.

Pengembangan microfoam inilah yang memungkinkan susu untuk "digambar" di atas segelas kopi, yang kemudian mendasari lahirnya latte art.

Sementara itu, di Amerika Serikat sendiri, latte art telah ada sejak tahun 1980an.

Namun, sosok yang membuat seni ini jadi populer dan standar yang nggak terpisahkan dari metode membuat minuman kopi modern adalah David Schomer.

David Schomer sendiri merupakan seorang expert yang terkenal berkat beragam inovasinya di industri coffee shop. Ia sendiri juga memiliki sebuah coffee shop ternama yang berlokasi di Seattle, yaitu Espresso Vivace.

Schomer adalah sosok yang mengembangkan beberapa bentuk latte art dasar, yaitu latte art berbentuk hati dan bunga rosetta. Sementara itu, bentuk latte art dasar yang lain adalah bentuk bunga tulip.

Menariknya, di waktu yang berdekatan di Italia, seorang barista bernama Luigi Lupi juga mempopulerkan latte art melalui video kursus yang dibuatnya. Keduanya pun bertemu dan berdiskusi bersama untuk mengasah kembali kualitas dari bentuk latte art dasar yang mereka buat.

Sejak saat itu, latte art menjadi bagian yang nggak bisa dipisahkan dari proses membuat kopi di kedai kopi atau coffee shop modern.

Ilustrasi Latte Art

Sumber: Freepik.com

Bagaimana Cara Membuat Latte Art?

Dalam membuat latte art, kamu harus menguasai beberapa teknik, mulai dari teknik frothing, steaming, hingga pouring.

1. Frothing

Frothing adalah suatu teknik dalam memanaskan dan membuat foam susu dengan cara memasukkan semburan uap ke dalam susu.

Untuk melakukannya, kamu perlu memasukkan hanya sedikit atau sebagian kecil ujung dari steam wand ke dalam pitcher yang sudah berisi susu.

Jangan masukkan ujung steam wand terlalu dalam karena hal tersebut hanya akan membuat susu semakin panas namun nggak memiliki microfoam. Di sisi lain, jangan juga memasukkan ujung steam wand terlalu luar, karena itu akan membuat susu menyembur keluar pitcher.

Ketika memasukkan steam wand ke dalam pitcher, pastikan ujung steam wand berada di tengah pitcher dan kemudian miringkan pitcher sedikit ke sebelah kiri.

Ketika steam wand dinyalakan dan uap menyembur, pastikan kamu memasukkan uap yang cukup.

Dalam proses ini, kamu akan mendengar bunyi seperti robekan kertas (Bunyi ketika semburan uap bertemu dengan susu). Pastikan bunyinya jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit pula agar kamu memperoleh microfoam yang sesuai keinginan.

2. Steaming

Setelah melakukan frothing, selanjutnya saatnya melakukan steaming.

Dalam proses ini, ketika kamu merasa sudah mendapatkan microfoam yang cukup untuk membuat latte art, kamu tinggal memasukkan steam wand agak ke dalam. Hal ini guna membuat susu jadi lebih panas.

Namun, jangan sampai terlalu panas agar tangan kamu memerah ya!

3. Pouring

Susu sudah dipanaskan dan microfoam sudah didapatkan. Sekarang, kita bergeser ke bagian pouring.

Sebelum menuangkan susu ke dalam gelas berisi espresso atau kopi, baiknya kamu goyangkan lalu hentakkan pitcher terlebih dulu selama beberapa kali. Cara ini dilakukan untuk membuat microfoam semakin tercampur sempurna.

Apabila permukaan susu yang sudah dipanaskan sudah terlihat seperti cat yang mengkilap, ini saatnya melakukan pouring.

Namun, jangan lupa perhatikan posisi gelas ketika pouring. Saat akan pouring, gelas kamu harus dimiringkan sekitar 25 - 30 derajat. Kemudian, tuangkan susu ke dalam gelas dengan gerakan memutar dan jangan sampai terputus.

Lalu, tahan sebentar dan dekatkan bibir pitcher agar kamu bisa menuangkan microfoam ke permukaan kopi. Selanjutnya, buatlah bentuk latte art yang kamu inginkan.

Kesimpulan

Membuat latte art membutuhkan latihan yang konsisten dan berulang-ulang. Setiap bentuk pun memiliki teknik penuangan yang berbeda yang perlu kamu pelajari.

Perlu diingat, meski latte art memiliki 3 bentuk dasar yang tergolong sederhana secara penampilan, kamu tetap perlu mempelajarinya dan rutin berlatih agar kamu bisa menguasai ketiganya.

Mulai bisnis restoran anda dengan trofi 100% GRATIS