Food lovers, pernah nggak mengunjungi Bandung atau daerah-daerah lain di Jawa Barat? Kalau iya, coba sesekali perhatikan dengan jeli kuliner yang disajikan di berbagai daerah di Jawa Barat yang kamu kunjungi. Selalu ada satu hal yang bisa dibilang merupakan ciri khas yang selalu ada di kuliner Jawa Barat atau kuliner khas Sunda. Apa itu? Tentu saja: Lalapan!
Kalau dipikir-pikir, apa sih enaknya lalapan sampai-sampai jadi santapan atau kuliner khas orang Sunda? Apakah senikmat itu? Apa pula yang melatarbelakangi orang Sunda dalam mengonsumsi lalapan? Sebelum kita masuk ke sana, mari kita cari tahu apa itu lalapan!
Lalapan adalah kombinasi dari berbagai sayuran yang biasanya disajikan bersama berbagai hidangan lainnya seperti ayam dan ikan goreng. Lalapan bisa dikatakan sebagai saladnya masyarakat Sunda. Namun, yang menjadi ciri khas dari lalapan ini adalah tidak adanya penggunaan bumbu atau saus tertentu yang dinikmati bersama lalapan. Biasanya, lalapan disajikan hanya bersama sambal.
Lalapan berisi sejumlah sayuran yang sangat beragam dan bervariasi. Di dalam lalapan, kamu biasanya dapat menemukan timun, daun kemangi, tomat, daun pepaya, daun singkong, jengkol, petai, leunca, hingga selada. Variasi sayuran di dalam lalapan menjadikan lalapan sebagai santapan yang nikmat dan tentu saja memiliki manfaat nutrisi dan kesehatan yang baik untuk tubuh. Kandungan beragam antioksidan, zat besi, dan vitamin membuat sajian ini begitu baik untuk kesehatan.
Untuk penyajiannya sendiri, lalapan biasa dinikmati secara mentah. Sayuran yang akan disantap sebelumnya dicuci terlebih dahulu hingga bersih sebelum bisa dinikmati. Selain itu, lalapan pun dapat diolah dengan cara dikukus atau direbus. Namun, lalapan yang dikukus akan lebih baik sebab kandungan nutrisinya nggak larut di dalam air bila dibandingkan dengan lalapan yang direbus, meski warna dari lalapan yang dikukus akan kurang menarik karena mengalami pemudaran.
Dalam kebudayaan masyarakat Sunda, menjaga hubungan yang erat dan harmonis dengan alam adalah salah satu hal yang jadi bagian hidup mereka. Konsumsi lalapan merupakan salah satu cara untuk menjaga keharmonisan hidup mereka dengan lingkungan alam. Terlebih lagi, kebudayaan Sunda memiliki 6 aspek kemanusiaan Sunda atau yang disebut sebagai Sad Rasa Kemanusiaan, mulai dari moral dengan Tuhannya, dengan pribadinya, dengan individu atau manusia lain, dengan waktu, dengan lingkungan alam, dan dengan kesejahteraan lahir batin.
Prinsip di atas menunjukkan bahwa masyarakat Sunda nggak hanya menjaga keharmonisan dengan Tuhan atau orang-orang sekitarnya, tetapi juga dengan lingkungan alamnya. Lalapan adalah simbol dari bagaimana orang Sunda menjaga hubungan yang damai dan harmonis dengan alam dan ekologinya.
Menariknya, lalapan ternyata sudah eksis sejak lama. Hal ini ditandai dari bukti Prasasti Taji yang berasal dari abad ke-10. Prasasti ini menyebutkan sebuah jenis makanan yang bernama Kuluban Sunda yang berarti lalapan. Artinya, lalapan sudah jadi bagian dari kuliner dan keseharian masyarakat Sunda selama lebih dari ratusan tahun! Bukti ini semakin mempertegas bahwa masyarakat Sunda memang sudah terbiasa untuk hidup menyatu dan menjaga keharmonisan dengan alam. Hal ini pun menjadikan lalapan sebagai salah satu ciri khas yang nggak bisa dilepaskan dari kuliner Jawa Barat atau kuliner khas Sunda.
Jadi paham, kan, sekarang, kenapa selalu ada lalapan di setiap sajian kuliner khas Sunda atau restoran Sunda? Meski sajiannya terkesan sederhana, tapi lalapan nyatanya begitu sedap dan menggoda. Terlebih lagi, ada sajian sambal yang selalu siap menemani beragam variasi sayuran yang nikmat dalam lalapan.