Jeroan adalah bahan makanan yang terkesan menjijikkan namun justru digilai oleh masyarakat Indonesia.
Kali ini, kita akan melihat sekilas mengenai jeroan dan bagaimana makanan jeroan justru disukai oleh masyarakat Indonesia namun dihindari oleh kebanyakan orang asing atau bule. Kita juga akan melihat bagaimana manfaat dan risiko yang bisa ditimbulkan jeroan bagi kesehatan kamu!
Jeroan merupakan bagian dalam atau organ dalam tubuh hewan yang sudah dipotong.
Jeroan meliputi semua bagian di dalam tubuh hewan, kecuali otot dan tulang.
Di Indonesia, hampir semua bagian dalam atau jeroan diolah menjadi makanan atau kuliner, seperti hati, lidah, paru, otak, babat, jantung, hingga usus dari berbagai hewan seperti sapi, ayam, dan ikan.
Jeroan adalah salah satu bahan makanan yang begitu dicintai oleh orang Indonesia.
Namun, nggak diketahui alasan yang jelas dan pasti kenapa orang Indonesia menyukai jeroan.
Satu hal yang jelas, jeroan banyak dipakai sebagai bahan utama dalam berbagai makanan tradisional di Indonesia, seperti gulai otak, sate paru, soto babat, hingga tumis jantung ayam.
Hal ini juga yang mengungkapkan kenapa harga jeroan di Indonesia pada masa kini cukup tinggi bila dibandingkan harga jeroan di hal-hal lain.
Pada 2016 saja, Ketua Komite Tetap Industri Makanan dan Protein Kadin Thomas Darmawan mengungkapkan bahwa harga jerona melonjak karena permintaan yang tinggi di Indonesia berkat beragamanya kuliner khas Indonesia yang menggunakan jeroan.
Yang menjadi pertanyaan selanjutnya, kenapa justru jeroan dibenci bule?
Ternyata, jeroan dianggap oleh kebanyakan bule sebagai sampah atau makanan yang kurang layak dikonsumsi. Selain itu, ada juga faktor sosioekonomi yang menyebabkan jeroan dianggap sebagai makanan mencerminkan ekonomi kelas bawah.
Sumber: Freepik.com
Meski terkesan jorok atau menjijikkan, jeroan punya segudang manfaat kesehatan:
Di dalam jeroan, terdapat kandungan vitamin B12.
Vitamin B12 dikenal baik untuk sel saraf. Vitamin B12 akan membantu kamu untuk mengurangi potensi gangguan sel saraf dan menurunkan risiko terjadinya gangguan memori otak.
Selain vitamin B12, makanan jeroan dikenal kaya akan kandungan zat besi.
Kandungan yang satu ini dikenal bermanfaat untuk tubuh karena mampu mempercepat proses penyembuhan luka, mengatasi anemia, hingga memperkuat fungsi otot.
Jeroan merupakan makanan yang punya kandungan protein yang tinggi.
Dampaknya bagi tubuh antara lain sebagai sumber energi, membentuk antibodi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, hingga memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Walau mengandung manfaat kesehatan, jeroan juga nggak lepas dari beragam risiko dan bahaya kesehatan, yaitu:
Salah satu risiko kesehatan yang dimiliki oleh jeroan adalah mampu meningkatkan potensi kolesterol dalam tubuh.
Hal ini disebabkan karena jeroan adalah makanan yang kaya akan kolesterol dan purin (Zat yang bisa meningkatkan kadar asam urat).
Jika kamu mengonsumsi makanan jeroan secara berlebihan, maka kamu harus bersiap menghadapi beragam risiko penyakit akibat tingginya kadar kolesterol dalam tubuh, seperti penyakit jantung, obesitas, hingga darah tinggi.
Walau jeroan memang kaya akan zat besi, namun mengonsumsi jeroan secara berlebihan akan menyebabkan berlebihannya jumlah zat besi di dalam tubuh kamu. Akibatnya, kamu bisa mengalami hemokromatosis atau kondisi di mana tubuhmu mengalami kelebihan zat besi.
Hemokromatosis sendiri bisa berbahaya. Pasalnya, kondisi ini dapat menyebabkan beragam penyakit, seperti penyakit jantung dan hati.
Ada begitu banyak parasit yang hidup di dalam organ hewan. Parasit ini masuk lewat makanan yang biasanya dikonsumsi oleh hewan tersebut.
Nah, karenanya, ada kemungkinan besar bahwa jeroan yang dikonsumsi masih memiliki parasit di dalamnya. Hal ini bisa memicu infeksi parasit di dalam tubuh orang yang mengonsumsi jeroan tersebut, terlebih lagi jika jeroan tersebut nggak diolah dengan benar dan bersih.