Mesin espresso yang kamu gunakan atau temukan di coffee shop umumnya merupakan buatan luar negeri.
Namun, kamu percaya nggak kalau ternyata Indonesia juga punya mesin espresso buatan sendiri?
Kalau kamu masih nggak percaya, kenalan dulu yuk dengan mesin espresso Asterion!
Kisah mesin espresso ini bermula dari keinginan pemilik Esperto dan Monolog Coffee, yaitu Franky Angkawijaya, untuk nggak menggantungkan kebutuhan dan keperluan operasional coffee shop dengan mesin espresso impor.
Hal ini pun kemudian mendorongnya untuk mulai merancang mesin espresso-nya sendiri pada 2015.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada 2017, Franky resmi merilis mesin espresso bernama Asterion, yang pembuatannya dilakukan bersama para teknisi yang berada di bawah naungan Esperto.
Asterion pertama yang dibuat adalah Asterion dengan empat grouphead atau mampu membuat delapan gelas kopi sekaligus.
Dan baru-baru ini, Franky resmi merilis Asterion dengan dua grouphead yang dibuat sesuai dengan respon dan feedback pelanggan.
Sumber: Gastronusa.com
Asterion terbaru yang dirilis memiliki beberapa jenis inovasi yang nggak dapat ditemukan dari berbagai mesin espresso buatan luar.
Mesin espresso Asterion menggunakan sistem semi-otomatis dan manual dalam satu mesin.
Di samping itu, penggunaan daya listrik untuk mesin ini pun sangat rendah, mulai dari 500 watt sampai dengan yang tertinggi yakni 4,000 watt, yang mana besaran daya listrik ini masih cukup rendah bila dibandingkan mesin espresso lainnya.
Menariknya lagi, besaran daya listrik ini konsumsinya bisa diatur sesuai dengan kebutuhan dan keperluan di coffee shop, entah itu ketika sedang ramai atau sepi pelanggan.
Mesin espresso Asterion dengan dua grouphead ini dirilis dengan harga Rp95 juta dan harga ini tergolong cukup terjangkau untuk ukuran mesin espresso dua grouphead lainnya di pasaran.
Kamu yang punya usaha coffee shop, kira-kira tertarik nggak untuk coba mesin espresso asli Indonesia ini?