Sebagai salah satu senjata paling ampuh menarik pelanggan, diskon memang banyak digunakan oleh berbagai usaha di tiap industri, khususnya restoran.
Bahkan, beberapa restoran rela memangkas harga atau memberikan diskon yang gila-gilaan demi menarik perhatian dan menggoda psikologis pelanggannya.
Sayangnya, strategi ini bisa jadi bumerang buat mereka. Lantas, mengapa diskon besar-besaran bisa berbahaya buat restoranmu? Apa yang membuat diskon jadi berbahaya?
Devaluing adalah sebuah kondisi di mana penetapan diskon atau pemotongan harga yang kamu terapkan untuk produkmu (Dalam konteks restoran adalah menu makanan dan minuman) yang membuat pelanggan nggak yakin untuk mengunjungi usahamu.
Hal ini bisa terjadi apabila diskon atau potongan harga yang diberikan terasa nggak masuk akal atau terlalu 'banting harga'. Kondisi ini kemudian membuat mereka bahwa usaha yang memberikan potongan harga sedang dalam gejolak yang kurang baik sehingga potongan harganya terlalu gila.
Fenomena devaluing bisa ditemukan di industri restoran, di mana beberapa restoran seringkali menyediakan diskon atau potongan harga secara gila-gilaan, sampai bahkan beberapa restoran mengubah harga setelah diskon besar menjadi harga normal.
Bila dibiarkan atau dilakukan terus-menerus, devaluing akan memberikan efek buruk buat restoranmu.
Diskon yang gila-gilaan akan memangkas profit margin restoranmu secara gila juga. Kamu hanya bisa memperoleh keuntungan bersih yang sangat sedikit dari tiap porsi menu yang kamu sajikan.
Tentunya hal ini perlu kamu hindari karena bisa berdampak panjang. Kamu akan kesulitan untuk membeli bahan baku, melakukan maintenance untuk operasional, membayar gaji, sampai mengembangkan restoranmu ke depannya.
Brand image terbentuk berkat pandangan pelanggan terhadap restoranmu, dan salah satu yang dapat merusak brand image sebuah restoran adalah diskon besar-besaran.
Umumnya, dengan potongan harga yang terlalu gila, pelanggan akan merasa bahwa kualitas yang ditawarkan restoran ini cenderung rendah, mulai dari kualitas makanan sampai pelayanannya.
Bahkan, mereka cenderung akan menghindari makan di restoranmu apabila harga yang ditawarkan dirasa sulit dipercaya.
Frasa "Sesuatu yang diteruskan lama-lama akan jadi biasa" mungkin bisa menggambarkan devaluing dengan tepat. Pasalnya, bila hal ini dilakukan terus-menerus, lama-lama harga setelah diskon akan jadi harga normal.
Dampak terbesarnya? Pelanggan jadi nggak akan tertarik lagi bila sewaktu-waktu harga kembali ke harga sebelum diskon. Minat pelanggan terlanjur berubah dan kamu akan sulit mendapatkan keuntungan seperti dulu.
Diskon bukanlah sesuatu yang perlu kamu hindari. Malahan, kamu perlu menggunakan diskon di waktu-waktu tertentu dan dikombinasikan dengan strategi pemasaran restoranmu secara jangka panjang.
Namun, bila terlalu lama diterapkan dan terlalu besar nominalnya, efeknya bisa merambat kemana-mana, membuat citra restoranmu jadi menurun dan kamu akan kehilangan pelanggan lebih banyak lagi.
Kamu lagi cari tempat yang nyaman untuk menyelesaikan seluruh tugas kantormu? Atau cari wifi yang kenceng biar meeting online-mu lancar? Jangan khawatir! Di Tangerang sudah banyak Coffee Shop yang siap memanjakan kamu dengan makanan dan minuman yang enak dan pastinya suasana yang mendukung untuk kamu bekerja dari cafe. Mau tahu lebih lanjut? Yuk, intip daftar cafe di Tangerang yang bisa kamu kunjungi!
Baca selengkapnyaSuka kebingungan sama istilah cafe dan coffee shop? Begini perbedaan di antara keduanya!
Baca selengkapnyaJangan khawatir kalau dapat review atau ulasan negatif. Dengan 3 cara sederhana ini, kamu siap menanganinya!
Baca selengkapnya