Coba kamu datang ke food court terdekat di rumah kamu dan lihat beberapa restoran cepat saji, seperti McDonald’s, Wendy’s, atau Pizza Hut. Setelahnya, kamu kemungkinan besar akan mengambil satu kesimpulan: Setiap restoran ini memakai warna kuning, merah, atau keduanya sebagai warna logo atau desain interiornya.
Kenapa sih begitu? Memangnya ada apa di balik warna-warna ini? Kenapa nggak warna lain saja? Untuk mengetahui alasan di balik hal ini, kita pelajari dulu yang disebut color psychology alias psikologi warna dalam bisnis kuliner!
Psikologi Warna: Manfaatkan Warna yang Pas Gaet Pelanggan!
Dalam industri kuliner maupun, warna merupakan salah satu elemen yang punya berperan dalam menarik perhatian orang-orang dan menggaet mereka jadi pelanggan restoran kamu. Warna punya kekuatan untuk memengaruhi emosi, perilaku, dan keputusan seorang pelanggan terhadap suatu brand. Bisa dikatakan, warna dalam brand bukan hanya merupakan bagian dari identitas visual brand kamu, tetapi juga alat atau media pemasaran yang krusial buat restoran kamu.
Kemampuan warna dalam memengaruhi manusia secara psikologis bukan hanya sekadar mitos. Secara ilmiah, 80% informasi yang diperoleh manusia berasal dari persepsinya terhadap warna suatu objek. Dari sini, kita jadi tahu bahwa setiap warna punya elemen psikologis yang bisa memberikan pengaruh tertentu bagi kemampuan kita dalam mengambil keputusan atau berperilaku. Namun, hanya beberapa warna saja yang ternyata bisa efektif dalam memengaruhi seorang pelanggan untuk mendatangi restoran atau tempat makan, sementara beberapa warna lainnya nggak punya pengaruh signifikan dalam industri kuliner.
Mana Warna yang Tepat dan Nggak Tepat untuk Bisnis Kuliner?
- Jingga / oranye: Warna jingga mampu merangsang nafsu makan dan menciptakan semangat. Selain itu, warna ini juga tergolong eye-catching di mata. Penggunaan warna jingga akan lebih baik untuk bisnis kuliner seperti restoran fast food, katering, dan kuliner dengan harga yang terjangkau, sebab warna jingga sering dihubungkan dengan sesuatu yang harganya terjangkau.
- Merah: Seperti warna jingga, warna merah tergolong sangat eye-catching dan mampu merangsang nafsu makan. Di samping itu, penggunaan warna merah di interior restoran dapat mendorong pelanggan untuk makan lebih cepat, sehingga perputaran pelanggan di dalam restoran bisa lebih tinggi.
- Merah muda: Warna lembut yang satu ini menggambarkan masa kecil dan kesegaran. Warna merah muda juga mampu merangsang nafsu makan, namun hanya berlaku untuk makanan seperti dessert.
- Hijau: Warna khas rerumputan dan dedaunan ini menggambarkan ketenangan, keseimbangan, alam hingga kreativitas. Warna ini cocok dipakai untuk restoran yang menjajakan makanan sehat atau vegan food. Kalau kamu ingin membuka kedai kopi, warna hijau bisa dipertimbangkan jika kamu memang ingin menjadikan kedai kopi kamu sebagai tempat untuk rileks dan bersantai. Ini juga yang jadi alasan kenapa Starbucks menggunakan warna hijau untuk logo ikoniknya.
- Hitam: Meski terkesan membosankan dan hambar, warna hitam justru banyak dipakai oleh restoran-restoran terbaik di dunia, loh! Alasannya? Warna hitam menggambarkan suasana yang elegan, mewah, eksklusif. Nggak mengherankan kalau warna ini banyak dipakai untuk banyak brand mewah, termasuk restoran!
- Coklat: Seperti warna merah dan jingga, warna coklat mampu mendongkrak nafsu makan. Nggak hanya itu, warna coklat juga mampu menciptakan nuansa yang tenang, rileks, dan cocok untuk diaplikasikan di kedai kopi dan toko pastry.
- Ungu: Warna yang satu ini umumnya dihubungkan dengan gaya hidup yang berkelas dan penuh kemewahan. Namun, ada juga yang menganggap warna ungu sebagai simbol kebijaksanaan dan kemuliaan. Warna ini tak terlalu sering dipakai di industri kuliner.
- Kuning: Warna yang terkenal begitu cerah dan mencolok ini menggambarkan nuansa penuh energi dan keceriaan. Warna ini cocok untuk restoran dan tempat makan yang menargetkan anak muda. Namun, warna kuning juga umumnya identik dengan low price alias harga yang terjangkau.
- Biru: Dari seluruh warna, biru adalah warna yang sebaiknya dihindari ketika kamu akan membuka restoran atau bisnis kuliner, sebab warna biru pada dasarnya mampu menurunkan nafsu makan. Warna ini lebih cocok untuk tempat makan atau bisnis kuliner seperti seafood atau makanan dan minuman yang sifatnya menyegarkan ketika hari sedang terik.
Gimana, food lovers, jadi lebih tahu soal pengaruh psikologi warna terhadap calon pelanggan, kan? Pastikan kamu memilih warna yang tepat sebagai bagian dari strategi pemasaran restoran kamu dengan memahami identitas tiap warna agar kamu bisa menggaet pelanggan sesuai yang kamu harapkan!
Kamu lagi cari tempat yang nyaman untuk menyelesaikan seluruh tugas kantormu? Atau cari wifi yang kenceng biar meeting online-mu lancar? Jangan khawatir! Di Tangerang sudah banyak Coffee Shop yang siap memanjakan kamu dengan makanan dan minuman yang enak dan pastinya suasana yang mendukung untuk kamu bekerja dari cafe. Mau tahu lebih lanjut? Yuk, intip daftar cafe di Tangerang yang bisa kamu kunjungi!
Baca selengkapnyaSuka kebingungan sama istilah cafe dan coffee shop? Begini perbedaan di antara keduanya!
Baca selengkapnyaJangan khawatir kalau dapat review atau ulasan negatif. Dengan 3 cara sederhana ini, kamu siap menanganinya!
Baca selengkapnya