ASMR adalah singkatan dari autonomous sensory meridian response. Walau terdengar super ilmiah, sederhananya istilah ini dipakai untuk menggambarkan sensasi yang menyenangkan, menenangkan, sekaligus menggelikan dari suara atau sentuhan suatu benda.
Istilah ini lahir dari diskusi forum online pada tahun 2010. Awalnya peserta diskusi mengajukan istilah-istilah yang berhubungan dengan sensasi seksual. Namun, seorang peserta bernama Jennifer Allen mengajukan istilah ASMR untuk menggambarkan kondisi tersebut.
Sejak saat itu, ASMR mulai banyak digunakan untuk menjelaskan kondisi atau sensasi menggelikan dan bikin nyaman dari suara-suara atau sentuhan tertentu.
Pertanyaan selanjutnya beralih: Apa itu dan seperti apa ASMR marketing?
ASMR marketing merupakan metode marketing yang mengandalkan suara-suara yang khusus untuk ciptakan sensasi menggelikan dan nyaman untuk pelanggan sehingga mereka bisa tertarik dengan produkmu atau ingin mencoba sajian tertentu.
Nah, dalam konteks pemasaran untuk restoran dan usaha kuliner, ASMR marketing dipakai untuk bikin pelanggan merasa lapar, haus, sampai tertarik untuk mencicipi menu yang kamu punya.
Suara botol soda dibuka, es yang dimasukkan ke dalam soda, daging yang dipanaskan, orang yang menyeruput mie ayam - beberapa hal tersebut adalah contoh sederhana dari ASMR dalam konteks restoran.
ASMR marketing adalah cara yang berbeda untuk memasarkan usahamu. Dengan ASMR marketing, kamu bisa bikin konten pemasaran yang mudah diingat oleh pelanggan kamu karena sensasi menyenangkan yang ditimbulkan dari konten ASMR yang dibuat.
Kemampuan ASMR dalam menciptakan sensasi nyaman dan menyenangkan dalam diri pelanggan pun pada akhirnya bisa mendorong mereka untuk merasa ngiler dengan makanan atau minuman yang kamu pasarkan.
Oleh karenanya, mereka bisa merasa lapar dan ingin segera mencicipi makanan yang kamu tampilkan.
Salah satu cara terbaik melakukan konten ASMR marketing adalah dengan membuat beragam konten ASMR.
Konten ASMR yang bisa kamu buat bisa berupa konten staf dapur kamu sedang menjalankan shift di belakang dapur sampai konten memasak pesanan pelanggan.
Karena konteksnya adalah untuk restoran, maka ASMR marketing kamu memerlukan suara-suara yang sesuai atau berhubungan dengan restoran atau dapur.
Misalnya, suara menumis, suara menuangkan air dingin ke gelas, suara orang mengunyah, sampai suara orang menyeduh kopi. Pastikan setiap suara tersebut nggak terganggu suara lain yang tergolong noise dan dapat mengurangi kenyamanan yang dihasilkan dari konten tersebut.
Membuat konten ASMR membutuhkan permainan kamera yang apik. Permainan kamera di sini berarti fokus pada bahan baku dan aktivitas yang dilakukan di depan kamera.
Kalau kamu ingin membuat konten ASMR mengenai keseharian barista kamu, kamu bisa memasang kamera yang stabil dan menyorot aktivitasnya dalam menyeduh kopi dan melayani pelanggan.
Sumber: Ads of Brands
Kalau kamu mau melihat seperti apa konten ASMR yang benar-benar bisa bikin pelanggan (dan kamu) ngiler, kamu bisa menonton video iklan Burger King untuk promosi menu Crunchy Chicken Fillet-nya yang baru di Arab Saudi dan Dubai.
Dalam video yang dibuat dan dikembangkan oleh Wunderman Thompson, sebuah marketing agency ternama, kamu bisa melihat seorang pria yang duduk dikelilingi berbagai mikrofon di sebuah ruangan kedap suara.
Di sana, ia hanya duduk sambil menikmati Crunchy Chicken Fillet terbaru dari Burger King. Namun, yang menarik adalah kamu bisa mendengarkan suara burger dan kentang goreng dikunyah sampai suara minuman bersoda diseruput oleh pria tersebut.
Lewat suara-suara tersebut, kamu jadi bisa membayangkan rasa dan tekstur burger, kentang goreng, sampai segarnya minuman soda yang dinikmati.
Walau sederhana, konsep videonya betul-betul sesuai dengan apa yang ingin disampaikan ke pelanggan, yakni membuat sensasi nyaman, menyenangkan, sekaligus bikin ngiler. Bukan nggak mungkin ada pelanggan yang langsung ingin membeli menu baru Burger King itu.
ASMR marketing mungkin terasa seperti sebuah metode pemasaran cukup sederhana dan nyeleneh karena hanya memanfaatkan suara-suara khusus. Namun, efeknya bisa bikin banyak orang kepincut untuk mencoba produkmu.
Selain Burger King, beberapa restoran seperti fine dining dan coffee shop pun sudah mulai mencoba konten ASMR untuk restorannya. Kamu bisa melihat berbagai contoh videonya di YouTube.