Sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan dan membuat pelanggan puas, kamu harus memiliki staf restoran yang prima dari segi keahlian, pengetahuan, dan perilaku.
Untuk meraih ini, jelas diperlukan training untuk setiap staf restoranmu. Tapi, bagaimana kamu seharusnya menjalankan training untuk staf restoranmu? Apa saja yang seharusnya dan tidak seharusnya kamu lakukan saat memberikan training?
Dalam merekrut dan memberi training untuk staf restoranmu, kamu mesti selalu utamakan attitude daripada keahlian mereka.
Pilih staf yang benar-benar punya attitude yang positif dan mau berkembang serta belajar. Fokuskan pelatihan pada bagaimana mereka bisa mengembangkan kepribadian mereka secara positif agar dapat melayani pelanggan dengan sopan, ramah, dan sabar.
Kamu mungkin akan menemukan kandidat yang punya keahlian luar biasa. Namun, hal itu akan sia-sia jika nggak dibarengi dengan sikap dan kepribadian yang tepat.
Karena kamu ingin agar setiap staf yang kamu punya bisa berkembang dan menjadi sosok yang kamu harapkan untuk bisa menjalankan restoranmu dengan lancar, diperlukan rancangan atau kurikulum latihan yang jelas.
Rancangan latihan ini bisa kamu bagi dua, yakni rancangan latihan secara umum sampai rancangan latihan yang fokus ke setiap job description mereka. Hal ini membantu mereka untuk bisa memahami operasional restoran secara keseluruhan sekaligus memahami peran mereka lebih mendalam.
Di sisi lain, kamu jangan sampai lupa untuk memasukkan product training agar pelanggan bisa memiliki pengetahuan untuk setiap menu yang tersedia. Pengetahuan ini akan berguna ketika mereka harus menjelaskan menu kepada pelanggan.
Simulasi atau role play adalah salah satu bagian terpenting yang mesti ada dalam proses latihan untuk staf restoranmu. Simulasi akan memberikan mereka gambaran yang lebih jelas tentang proses dan situasi yang harus mereka hadapi di restoran.
Misalnya, kamu bisa memberikan simulasi ketika restoranmu sedang rush hour untuk membuat pelanggan lebih cekatan dan terbiasa dengan tekanan. Kamu juga bisa memberikan simulasi kepada para staf waiter ketika mereka harus melayani first time customer.
Apapun skenarionya, pastikan skenario yang kamu jalankan adalah skenario yang realistis dan umum terjadi di dunia restoran sehingga mereka bisa menghadapinya dengan lebih tenang dan terbiasa.
Durasi training untuk staf kamu janganlah terlalu panjang seperti halnya belajar di ruang kelas. Tetapkan durasi yang singkat namun padat saja untuk setiap sesi latihan, misalnya 30 sampai 45 menit saja.
Kalaupun mereka kamu haruskan menonton atau membaca video atau konten tertentu untuk meningkatkan pengetahuan untuk pekerjaan mereka, pastikan kamu memberikan konten dengan isi yang tepat dan ringkas agar mereka mudah mencernanya.
Kalau kamu membutuhkan staf restoran dalam waktu cepat, tetaplah sebisa mungkin memberikan pelatihan yang lengkap. Pastikan durasinya singkat namun padat, bukan kamu percepat atau kamu hilangkan beberapa materi pelatihannya.
Kalau kamu melakukan ini sembari berharap mereka bisa perform dengan baik, ini adalah sebuah kesalahan besar.
Poin yang satu ini jelas menjadi kesalahan yang jangan sampai kamu lakukan secara rutin.
Kalau kamu nggak memberi masukan dan mengawasi perkembangan mereka, jangan harap mereka akan bisa jadi staf dengan performa seperti yang kamu harapkan.
Cobalah untuk memberikan mereka masukan sampai apresiasi secara rutin, misalnya seminggu atau dua minggu sekali. Memberi masukan setiap hari mungkin bukan pilihan yang tepat karena ini bisa dianggap sebagai pressure untuk mereka.
Setiap staf yang kamu punya adalah individu yang unik. Mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Hal inilah yang kemudian memengaruhi cara mereka belajar dan menerima informasi.
Dari sini, kamu harus paham bahwa kamu mesti fleksibel dalam melakukan training. Hindari memakai satu pendekatan atau metode one size fits all. Kalau kamu menggunakan satu pendekatan saja, nggak semua staf kamu akan bisa menerima dan memahami apa yang kamu berikan dengan mudah.
Kalau ada staf kamu yang lebih suka belajar dari konten visual, perbanyak berikan konten visual untuk mereka. Kalau ada yang lebih mudah bekerja dengan diberikan contoh, kamu perlu memberikan simulasi atau contoh langsung.
Intinya, setiap staf perlu diajari dengan cara yang berbeda yang sesuai dengan bagaimana mereka belajar dan menerima informasi.
Training selalu menjadi jalan terbaik untuk meningkatkan performa dan perilaku staf restoranmu. Namun, training yang diatur dengan jelas akan membantu staf restoranmu lebih mudah memperoleh keahlian dan perilaku yang dibutuhkan sekaligus membantu perkembangan mereka lebih terarah.
Kamu lagi cari tempat yang nyaman untuk menyelesaikan seluruh tugas kantormu? Atau cari wifi yang kenceng biar meeting online-mu lancar? Jangan khawatir! Di Tangerang sudah banyak Coffee Shop yang siap memanjakan kamu dengan makanan dan minuman yang enak dan pastinya suasana yang mendukung untuk kamu bekerja dari cafe. Mau tahu lebih lanjut? Yuk, intip daftar cafe di Tangerang yang bisa kamu kunjungi!
Baca selengkapnyaSuka kebingungan sama istilah cafe dan coffee shop? Begini perbedaan di antara keduanya!
Baca selengkapnyaJangan khawatir kalau dapat review atau ulasan negatif. Dengan 3 cara sederhana ini, kamu siap menanganinya!
Baca selengkapnya