7 Kuliner Khas Indonesia yang Selalu Meramaikan Perayaan HUT RI!

Perayaan HUT RI memang identik dengan berbagai lomba dan kompetisi menarik dan seru. Namun, perayaan HUT RI nggak hanya sebatas itu saja, tromates! Ketika sedang merayakan HUT RI, cobalah untuk menikmati dan membuat berbagai sajian khas yang biasanya tersedia ketika perayaan HUT RI. Ada apa saja kuliner yang identik dengan HUT RI?

1. Bubur Merah Putih

Bubur merah putih merupakan sajian bubur yang diolah dengan menggunakan beras merah dan beras putih. Perpaduan kedua beras inilah yang kemudian menghasilkan warna merah putih di bubur tersebut, menyimbolkan bendera nasional Indonesia yaitu Bendera Merah Putih. Untuk beras merah sendiri, pengolahannya dicampur dengan gula merah. Sementara itu, beras putih diolah dengan daun pandan, garam, dan santan.

Bubur merah putih biasanya disajikan oleh masyarakat Jawa ketika ada acara syukuran. Terkhusus untuk acaran perayaan HUT RI, bubur merah putih dishidangkan sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia yang diraih dengan penuh perjuangan.

2. Nasi Tiwul

Nasi tiwul barangkali adalah sajian kuliner khas Indonesia yang dekat dengan kemerdekaan Indonesia. Hal ini disebabkan karena nasi tiwul adalah makanan yang rutin dikonsumsi oleh masyarakat dan para pejuang kemerdekaan di masa penjajahan. Ketika itu, masyarakat Indonesia terpaksa menyerahkan berbagai hasil pangan kepada penjajah, membuat mereka harus memutar otak mencari alternatif pangan yang bisa mengisi perut mereka. Alhasil, timbullah ide untuk membuat nasi tiwul.

Nasi tiwul sendiri adalah sebuah sajian nasi sederhana yang dibuat dari bahan dasar singkong. Umumnya, nasi tiwul dinikmati bersama beragam sayuran dan juga sambal. Kini, nasi tiwul bisa dinikmati dengan lauk tambahan, seperti gula merah dan parutan kelapa sehingga cita rasanya semakin bervariasi.

3. Kerupuk Putih

Perayaan HUT RI nggak akan lengkap tanpa kuliner khas Indonesia yang paling ikonik ini: Kerupuk putih. Kuliner sederhana yang satu ini selalu identik dengan perlombaan makan kerupuk yang umumnya digantung di atas tali rafia. Teksturnya renyah dan rasanya yang gurih membuat kerupuk ini begitu mudah dinikmati oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Nggak hanya itu, karena selalu digunakan untuk perlombaan saat perayaan HUT RI, maka kerupuk ini jadi begitu ikonik dan nggak bisa dilupakan dengan mudah.

4. Nasi Tumpeng Merah Putih

Jika biasanya kamu menemukan nasi tumpeng berwarna kuning, pada perayaan HUT RI kamu akan menemukan nasi tumpeng berwarna merah putih. Seperti bubur merah putih, nasi tumpeng merah putih pun dibuat dengan menggunakan beras merah dan putih. Nasi tumpeng merah putih juga serupa dengan nasi tumpeng lainnya karena punya beragam lauk pauk seperti tempe, ayam, dan sayur-sayuran.

Bentuk nasi tumpeng yang mengerucut seperti gunung menjadi simbol ketuhanan yang begitu tinggi dan esa. Nggak hanya itu, kulineri ini juga menyimbolkan harapan akan umur yang panjang.

5. Bandros

Kalau kamu melihat bandros, maka akan ada dua makanan yang terlintas di benak kamu: Kue pukis dan kue rangi. Bandros memang mirip dengan kedua makanan tersebut, namun ada perbedaan yang khas. Bandros umumnya dibuat dengan tepung beras, parutan kelapa, dan santan. Bandros pun nggak hanya punya rasa manis, tapi juga ada bandros asin. Biasanya, ketika acara perayaan HUT RI, kuliner ini jadi salah satu yang paling ramai dijajakan oleh para pedagang.

6. Rujak Natsepa

Rujak natsepa adalah sebuah kuliner khas Ambon. Rujak ini akan sering kamu temukan ketika perayaan HUT RI sedang berlangsung. 

Rujak ini terlihat mirip dengan berbagai sajian rujak lainnya. Namun, ada satu bahan pembeda dari rujak natsepa, yaitu adanya ubi jalar. Bumbunya sendiri menggunakan bumbu kacang yang dicampur dengan asem, gula merah, dan cabai. Alhasil, rasanya pun begitu variatif dan siap menggoyang lidah kamu!

7. Telok Pindang

Kalau kamu sedang ada di Palembang ketika perayaan HUT RI, maka telok pindang akan jadi kuliner yang paling banyak kamu temukan di sana. Telok pindang pada dasarnya telur ayam yang dimasak dengan cara dipindang.

Untuk bumbu yang digunakan, terdapat daun jambu biji, kulit bawang, garam, dan daun salam. Semuanya pun dimasukkan ke dalam air rebusan telur. Setelahnya, jika telur sudah 3/4 matang, cangkang telur ditekan sedikit-sedikit hingga retak, memungkinkan bumbu yang dimasukkan pun bisa meresap masuk ke dalam telur.