Bicara soal kuliner saat bulan Ramadhan, mungkin yang terbersit di kepala kamu adalah kuliner seperti kolak, ketupat, sampai opor.
Namun, di beberapa daerah di Indonesia, kamu bisa menemukan berbagai kuliner khas daerah tersebut yang hanya muncul saat bulan Ramadhan
Tentunya, berbagai kuliner tersebut nggak kalah unik dan menarik bila dibandingkan menu khas Ramadhan yang populer di atas!
Daftar kali ini kita mulai dengan melihat mie glosor.
Kuliner mie yang memiliki warna kuning terang dari bahan kunyit ini dikenal karena teksturnya yang begitu halus dan licin. Teksturnya yang khas ini berasal dari bahan baku utama pembuatan mienya, yakni tepung singkong atau aci.
Inilah yang membuat mie ini disebut mie glosor, karena ketika ditelan, mie ini seolah meluncur mulus di dalam tenggorokan dan masuk ke dalam perut.
Untuk menikmatinya, orang-orang biasanya akan menyiram mie glosor dengan sambal kacang sembari ditemani dengan beberapa buah gorengan.
Ternyata, nggak cuma Garut yang punya kuliner dodol yang enak dan legit. Maluku juga punya kuliner dodolnya sendiri yang hanya eksis selama bulan Ramadhan, yaitu kue asida.
Teksturnya yang kenyal memang membuatnya identik dengan dodol. Namun, yang membuat kue asida terasa berbeda dari dodol adalah penggunaan rempah-rempah yang variatif, seperti kapulaga, pandan, kayu manis, dan gula merah.
Biasanya, penyajian kue asida akan ditambahkan sedikit mentega cair. Rasanya pun bukan hanya terasa manis saja, tetapi juga gurih dan penuh dengan rempah.
Di Bali, umat Muslim yang merayakan Ramadhan memiliki sajian kuliner khasnya yang bisa dibilang cukup unik dan nyeleneh: Sate susu.
Sate ini bukanlah sate yang diolah dengan menggunakan susu segar, melainkan sate yang dibuat dengan menggunakan daging bagian payudara sapi. Inilah mengapa nama yang diberikan adalah sate susu.
Hidangan yang sejatinya berasal dari Kampung Jawa di Denpasar Utara ini dibuat seperti sate pada umumnya. Namun, pembedanya terletak pada bumbu yang digunakan.
Untuk memasak sate susu, diperlukan tepung beras dan santan yang kemudian dicampurkan dengan berbagai rempah seperti kunyit, kemiri, bawang putih, bawang merah, cabai besar, ketumbar, dan tomat.
Saat pertama mencicip sate susu, cita rasa pedas dan rempah akan cukup terasa dibarengi dengan teksturnya yang kenyal dan mudah dikunyah.
Kalau kamu sedang di Denpasar dan ingin mencari kuliner berbuka yang beda, sate susu bisa jadi alternatif menarik yang khas dengan harga yang terjangkau.
Kalau bicara soal gulai, kamu akan membayangkan daging sapi atau ayam sebagai daging yang digunakan untuk memasaknya.
Menariknya, saat bulan Ramadhan di Riau, gulai akan dibuat dengan bahan utama daging siput! Memang terasa nyeleneh, namun hal ini melahirkan kuliner yang begitu khas.
Gulai siput menggunakan bahan utama siput dengan jenis siput sedut yang bisa ditemukan di pasar tradisional di Riau.
Untuk mengolahnya, dibutuhkan bahan seperti daun ubi jalar dan berbagai jenis rempah-rempah untuk meracik bumbu kuningnya.
Ketika pertama kali dicecap lidah, kamu akan merasakan cita rasa asam pedas yang nikmat, gurih, dan menyegarkan, ditemani tekstur daging siput yang kenyal dan super lembut.
Di Pasar Kauman, Yogyakarta, kamu bisa menemukan takjil populer bernama kicak.
Takjil ini lahir pada 1970an dan dibuat oleh sosok bernama Mbah Wono. Sekilas, melihat kicak akan mengingatkan kamu sama kue putu yang sama-sama menggunakan parutan kelapa.
Namun, ada dua bahan yang menjadi pembeda: Ketan tumbuk dan potongan buah nangka. Dicampurkan dengan gula merah dan parutan kelapa, maka kamu akan mendapatkan takjil yang begitu manis, legit, dengan tekstur yang lembut dan juga terasa "ramai".
Masih seputar camilan yang manis-manis, ada barongko yang merupakan takjil populer di Makassar.
Barongko dibuat dengan bahan utama pisang kepok yang dihaluskan dan dicampur telur, gula pasir, garam, dan santan dan kemudian dibungkus dengan daun pandan dan daun pisang. Pisang yang telah dibungkus pun dikukus selama setengah jam.
Alhasil, kamu akan mendapatkan camilan berbahan dasar pisang yang terasa begitu manis dan punya cita rasa sedikit gurih.
Aceh selalu punya sesuatu yang begitu menarik dan atraktif ketika bulan Ramadhan tiba. Salah satunya berasal dari kuliner khasnya yang hanya ada saat bulan Ramadhan tiba, yakni bubur kanji rumbi.
Bukan sekadar bubur ayam biasa, bubur ini dikenal berkat cita rasa rempahnya yang begitu terasa.
Selain itu, tambahan lauk berupa sayuran, udang, dan kaldu daging dan cara pembuatannya yang masih tradisional semakin menambah ramai dan khas cita rasa bubur ini.