Impresi pertama adalah faktor yang sangat menentukan kepuasan seorang pelanggan yang pertama kali datang ke restoran kamu.
Untuk itu, sebelum mulai memberikan pelayanan yang prima dan maksimal, mulailah dulu dengan memberikan sambutan yang positif dan ramah kepada pelanggan kamu.
Bagaimana caranya?
Memberi sambutan kepada pelanggan yang masuk ke restoran kamu dimulai dengan melakukannya melalui bahasa tubuh yang positif dan menunjukkan keramahan.
Ajarkan staf restoran kamu untuk tersenyum, apapun kondisi restoranmu. Tunjukkan gestur tangan yang terbuka untuk menandakan bahwa staf kamu siap untuk melayani pelanggan yang datang.
Yang jelas, bahasa tubuh yang staf kamu sampaikan jangan sampai berlebihan. Hal ini bisa pelanggan anggap sebagai cara yang nggak tulus untuk melayani mereka.
Ketika pelanggan sudah menginjakkan kaki di dalam restoran kamu, segera arahkan mereka ke tempat duduk yang tersedia.
Pastikan kamu juga mengarahkan mereka ke tempat yang tepat dan, jika bisa, sesuai dengan preferensi mereka.
Jika yang datang adalah pasangan, coba arahkan ke tempat duduk yang berada di sudut restoran. Jika yang datang adalah rombongan, arahkan mereka ke tempat duduk khusus rombongan yang jauh dari area lain agar nggak terlalu mengganggu pelanggan lain.
Menjadi bersahabat di sini berarti bukan hanya soal menjadi ramah saja kepada pelanggan. Menjadi bersahabat berarti juga mengajak mereka untuk berdiskusi dan mengobrol agar staf restoran kamu bisa mengenal mereka lebih dekat.
Biasakan agar staf restoran kamu Tanyakan pertanyaan yang sifatnya terbuka agar mendorong diskusi. Tanyakan dan gali lebih preferensi dan selera pelanggan. Berikan pelanggan rekomendasi menu sesuai dengan selera mereka.
Menjadi bersahabat adalah soal membangun kedekatan dan mencoba lebih memahami mereka.
Sumber: Freepik.com
Agar staf restoran kamu benar-benar bisa menyambut dan kemudian, melayani pelanggan dengan baik, mempelajari perilaku pelanggan adalah kegiatan yang perlu kamu kembangkan menjadi sebuah kebiasaan.
Perilaku pelanggan terdiri atas berbagai hal: Bahasa tubuh, ekspresi wajah, hingga cara mereka bicara.
Dengan konsisten mengenali dan memahami ketiga hal tersebut dalam perilaku, staf restoran kamu lama-kelamaan akan memahami pelanggan tersebut dan menemukan cara terbaik untuk menyambut dan melayani mereka.
Saat staf kamu sudah menerima pelanggan yang masuk ke dalam restoran, biasakan diri mereka untuk selalu mengambil buku menu agar pelanggan bisa segera membaca dan memilih menu yang akan mereka pesan.
Kalau restoran kamu menyediakan menu secara digital, misalnya melalui QR code, informasikan mereka mengenai hal tersebut dan ajarkan mereka untuk memindai QR code tersebut dan pandu mereka dalam membaca menu yang telah dibuka.