Perang harga adalah pemandangan yang umum terjadi di dalam dunia bisnis, termasuk bisnis restoran, rumah makan, atau kuliner. Perang harga umumnya terjadi jika suatu bisnis mengurangi harga produknya dan strategi ini diikuti oleh pesaing-pesaingnya yang lain. Tujuannya apa? Untuk memperoleh pangsa atau potensi pasar yang lebih besar, meningkatkan penjualan produk dan alhasil, meraih pendapatan yang lebih tinggi.
Namun, sebelum terlibat dalam perang harga, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan terlebih dahulu:
- Ketika suatu bisnis mulai menurunkan harganya, maka akan jadi sulit untuknya menaikkan harga kembali. Hal ini pun bisa memengaruhi brand image dan reputasi dari bisnis kamu.
- Ikut dalam perang harga bisa memengaruhi performa keuangan bisnis kamu secara signifikan.
- Kalau bisnis restoran, kuliner, atau rumah makan kamu masih tergolong kecil dan berkembang, ikut terlibat dalam perang harga nggak akan membuat kamu bertahan lama. Hanya pemain-pemain besar atau yang dominan di pasar saja yang mampu bertahan dalam perang harga.
Perang harga memang punya dampak yang cukup signifikan buat bisnis, meski mampu membantu bisnis untuk menggaet pasar dan pendapatan yang lebih besar. Ketika itu terjadi, kamu nggak harus ikut menurunkan harga kok. Dengan 3 tips di bawah ini, bisnis kamu dijamin bisa melawan perang harga tanpa harus ikut-ikutan menurunkan harga!
Ketika berbagai pesaing kamu terlibat perang harga dengan ikut menurunkan harga, bahkan secara ekstrem, salah satu cara terbaik yang perlu kamu lakukan adalah tetap fokus pada brand kamu sendiri. Jangan pedulikan apa yang dilakukan para pesaing kamu. Fokuslah pada apa yang bisa kamu berikan kepada para pelanggan lama dan baru. Fokuslah untuk meningkatkan kualitas layanan kamu. Fokuslah pada kualitas makanan dan minuman yang kamu sajikan buat mereka. Fokuslah pada kualitas customer service kamu agar kamu bisa menangani komplain dan kritikan pelanggan dengan memuaskan. Berikan pengalaman terbaik yang bisa dirasakan para pelanggan di restoran kamu.
Para pesaing boleh saja bermain di harga super murah dan terjangkau, tapi ada baiknya buat kamu untuk bermain di peningkatan value buat pelanggan. Contoh paling sederhana: Katakanlah kamu punya coffee shop. Ketika coffee shop lain menjual air mineral botolan dengan harga tertentu, kamu bisa menyajikan air mineral gratis refill buat para pelanggan kamu. Ketika coffee shop lain memisahkan menu kopi dan pastry, kamu bisa menjual kopi dan pastry sebagai menu bundle dengan harga lebih terjangkau. Kamu juga bisa menyajikan free cookies bersamaan dengan kopi pesanan pelanggan.
Salah satu nasehat klasik dalam ilmu marketing atau pemasaran adalah lebih murah untuk mempertahankan pelanggan setia dibandingkan memperoleh pelanggan baru. Nasehat ini bisa kamu jadikan pertimbangan ketika kamu berada di tengah perang harga.
Dengan memaksimalkan kekuatan customer loyalty, kamu bisa tetap eksis dan bertahan di tengah sengitnya persaingan harga. Yang perlu kamu lakukan untuk tetap bisa mempertahankan pelanggan reguler kamu adalah dengan mendengarkan apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Selalu berikan yang sesuai dengan selera dan keinginan mereka. Pelanggan yang setia pada bisnis kamu sangat tahu tentang bisnis kamu. Maka dari itu, jangan pernah kecewakan mereka dan selalu berusaha untuk memberikan sesuatu yang bisa menyenangkan dan memuaskan mereka.
Ketika kamu akan memasuki perang harga, ingatlah untuk selalu berpikir panjang. Perang harga bukan sesuatu yang mudah untuk dijalani. Oleh karenanya, cobalah untuk selalu melawan perang harga tanpa harus menurunkan harga. Semoga 3 cara di atas bisa membantu kamu ya!