Tidak semua orang akan cocok dengan bahan makanan yang kamu gunakan.
Hal ini bukan masalah selera, tetapi lebih kepada masalah kesehatan. Pasalnya, ada beberapa orang yang memang memiliki alergi terhadap beberapa jenis bahan makanan tertentu.
Oleh karena itu, ada baiknya bagi kamu dan staf kamu untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana seharusnya melayani mereka yang memiliki alergi makanan.
Alergi makanan, menurut Food & Drug Administration, dapat disebabkan oleh beberapa jenis makanan, yakni kacang, makanan laut (Kepiting, lobster, kerang, ikan), susu, telur, gandum, kedelai, kacang tanah, kacang pohon, dan wijen.
Dari informasi ini, kamu perlu mengajak staf kamu untuk belajar lebih banyak mengenai beberapa penyebab alergi tersebut.
Dengan pengetahuan yang cukup, kamu bisa menyarankan makanan yang sesuai untuk pelanggan dan menghindarkan mereka dari makanan yang mengandung alergen.
Dalam menu restoranmu, kamu bisa highlight atau menonjolkan makanan atau minuman apa saja yang menggunakan bahan baku yang memang mengandung alergen.
Caranya adalah dengan mencantumkan logo atau legenda khusus di beberapa menu yang memang mengandung alergen.
Di sisi lain, kamu juga bisa mengeluarkan menu-menu yang mengandung alergen dari daftar menu, terlebih lagi jika menu tersebut memang memiliki performa yang kurang baik.
Walau staf kamu bukan ahli medis, setidaknya mereka perlu dilatih untuk menangani pelanggan yang menunjukkan gejala-gejala alergi, seperti mata berair, sakit perut, kulit kemerahan, gatal-gatal, sampai dengan bersin-bersin.
Apabila alergi sampai bikin pelanggan sulit berkomunikasi dan bernafas, segera bawa pelanggan ke rumah sakit atau klinik terdekat agar pelanggan tersebut bisa mendapatkan pertolongan pertama.
Walau kasus alergi makanan cukup jarang terjadi di restoran, kamu tetap perlu mempelajari bagaimana menangani pelanggan yang menangani alergi. Pada akhirnya, pencegahan akan selalu lebih baik dibandingkan pengobatan.