Untuk melakukan pemasaran buat resto kamu, ada banyak cara yang bisa kamu pakai. Biasanya, cara-cara seperti menyebarkan brosur, kupon diskon, hingga menawarkan berbagai jenis promo di aplikasi online delivery. Tapi, apa kamu pernah kepikiran untuk pakai menu sebagai alat pemasaran resto kamu?
Nyatanya, menu bukan cuma selembar atau beberapa lembar kertas yang isinya makanan dan minuman yang bisa dipesan pelanggan kamu. Menu juga bisa kamu pakai sebagai alat yang murah untuk memasarkan resto kamu. Lalu, gimana cara mengubahnya jadi alat pemasaran resto?
Kunci pemasaran resto melalui sebuah menu adalah desain dan konten. Dua aspek ini adalah sesuatu dalam menu yang bisa dibilang menjadi bahan yang utama dalam memancing pelanggan untuk datang ke resto kamu. Desain dan konten berfungsi untuk setting ekspektasi pelanggan saat mereka membacanya, entah itu ekspektasi tentang tempat maupun makanannya sendiri.
Sayangnya, ada saja restoran yang nggak terlalu mementingkan betapa pentingnya desain dan konten menu mereka. Padahal, desain dan kontennya harus benar-benar appealing dan merefleksikan wajah dan suasana restoran kamu.
Perkembangan Internet membuat hampir seluruh hal dalam bisnis jadi lebih terbuka dan jelas, termasuk soal menu. Sebagai pemilik resto, kamu bisa memanfaatkan hal ini untuk meng-upload menu kamu di berbagai platform yang tersedia, mulai dari media sosial seperti Instagram (Instagram Feeds dan Story) dan Facebook, situs resmi restoran kamu, dan berbagai aplikasi khusus pencari restoran. Bahkan, kamu juga bisa menaruh menu kamu di Google Drive dan kamu hubungkan dengan aplikasi seperti LinkTree. Pelanggan tinggal klik link restoran kamu dan melihat menu kamu. Mudah, kan?
Bayangkan skenario ini.
Ada calon pelanggan ingin datang ke resto kamu. Dia pun memutuskan untuk melihat menu resto kamu di salah satu platform yang tersedia di Internet. Setelah yakin dan tahu apa yang mau dipesan, dia segera meluncur ke restoran. Ketika tiba di restoran dan kembali melihat menu untuk memastikan apa yang akan dipesan, dia terkejut, sebab harga di menu terbaru kamu ternyata lebih mahal dari menu yang kamu taruh di Internet.
Atau, menu yang ingin dia pesan ternyata sudah nggak tersedia di resto kamu.
Skenario seperti ini bisa bikin ekspektasi pelanggan runtuh, loh! Jangan sampai kamu biarkan pelanggan untuk melihat menu lama resto kamu, sebab ekspektasi pelanggan yang terpatahkan bisa bikin mereka nggak akan kembali lagi ke resto kamu.
Beberapa hal memang butuh kita lihat dari perspektif alias sudut pandang yang baru. Dengan begitu, kita akan bisa menemukan sisi baru yang mungkin nggak bisa kita lihat sebelumnya. Sama seperti menu yang seringkali kita lihat hanya sebagai daftar yang isinya makanan dan minuman. Ketika kita melihatnya dengan sudut pandang baru, nyatanya kita bisa memanfaatkannya sebagai sesuatu yang baru: alat pemasaran.